Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita di Ujung Senja: Pagi Menggugah

22 Februari 2023   07:00 Diperbarui: 22 Februari 2023   07:31 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita di Ujung Senja (dokpri)

Cerita di Ujung Senja

Rekaman Peristiwa 8 April 2020

Pagi itu datang menggugah segenap jiwa untuk terbangun pada sepasang jendela. Masih gelap dan tak terasa, udara pagi mulai menjemput anak-anak manusia yang terbangun untuk berkarya.Semua terekam dalam remang pagi yang bseduka. Pagi itu segalanya mulai dalam gerimis mengundang reka.

Hari demi hari terus terlewati. Dalam dekapan dingin pagi, terbangun dan menyambung doa. Perjumpaan hari ini dengan pejuang-pejung kecil di tengah kota, tak menyelesaikan sengketa dengan luka yang kemarin pagi tertembus duka. Doa hari untuk hari ini. 

Anak-anak itu menungguku dalam ruang tanpa batas. Cahaya yang tersamar, suara yang mengumbar, terkadang batas-batas tanpa tanda. Kesibukan setiap pagi menggema, menjulurkan harapan untuk selalu setia. Bahwa masih banyak waktu tersisa dan harapan yang tak akan pernah sirna.

Hari ini, perjalanan terbungkus kecemburuan, cuaca indah berbatas sepi. Sahabat sejati hadir dalam ruang kecil sebatas kata. 

Pagi Menggugah

Heningku mengunggah
Setiap pikiran sepi
Membayang manusia kecil
Berjalan menyusuri selasar

Langkah kecil si kecil
Menghentakkan hati dan budi
Membangunkan segenap
Penghuni ruang segera menerka
Kehadirannya menyeka
Setiap kata yang tak terucap
Meski terbangun dalam
Pagi buta

Jika dia hadir sebagai kata
Setiap ucapku meneranginya
Jika dia hadir sebagai cerita
Setiap sapaku memujinya
Jika dia hadir sebagai rupa
Setiap kata kupuji adanya

Kami, manusia kecil
Terdiam diantara jiwa besar
Menggelar jutaan kata
Menggugurkan mimpi-mimpi
Menjadi nyata

Hadirkan sejenak
Dalam doa-doa singkat
Menghalau tiada
Doa kecil
Dunia kecil
Menuntun setia
Sepanjang dera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun