Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

C-Xlence Kolese Kanisius (3): Merayakan Kemerdekaan Berbicara

21 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 21 Februari 2023   06:39 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara. Menelususi jejak-jejak pembelajaran selama kelas sepuluh dan sebelas menuntut setiap siswa berani menuturkan rasa dan pikiran. Tanpa aksi nyata dalam pengamatan dan penelitian, pikiran-pikiran hanya akan terbelenggu. Setiap kata dalam berbagai pembicaraan hanya akan menjadi kebohongan belaka.  

Dalam seluruh proses pendidikan selama dua setengah tahun, peserta didik kelas XII belajar berbagai ketrampilan. Kompetensi peserta didik  dalam berbagai ketrampilan dipelajari dan dilatihkan dalam berbagai jalur pengajaran. Seluruh bidang studi  tidak akan melepaskan dari latihan berbicara, setiap peserta didik harus berlatih dan memperkaya diri dengan berbagai ketrampilan, terutama berbicara. 

Proses pendidikan di kelas  menuntut setiap peserta didik terampil berbicara. Pengetahuan yang diperoleh selama belajar harus bisa diekspresikan secara lisan selama dalam proses belajar-mengajar di kelas maupun di luar kelas. Keberanian untuk mengungkapkan gagasan, ide adalah kompetensi inti yang harus dimiliki setiap peserta didik. Maka, terampil adu argumentasi, terampil menjelaskan, dan terampil bertanya sebagai syarat mutlak menjadi pelajar masa depan. 

Ketrampilan peserta didik

C-xlence Kolese Kanisius tidak hanya menjadi sarana penilaian kompetensi peserta didik saja, tetapi proses yang dilakukan selama proses penelitian adalah bentuk pembelajaran ketrampilan peserta didik. Dalam proses konsultasi dengan guru pembimbing, misalnya, siswa dituntut untuk memahami betul apa yang akan diamati. Ketika peserta didik mempresentasikan proposal, setiap kelompok harus memahami lebih mendalam tujuan-tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. 

Ketika peserta didik terlibat dalam penyusunan jurnal ilmiah atau karya ilmiah, setiap peserta didik harus mampu mengemukakan gagasan dan ide dalam bentuk tulisan yang runtut, cepat dan cermat. Anggota kelompok tidak dapat berdiri sendiri, seluruh anggota harus berkolaborasi menyatukan pikiran dan gagasan. 

Presentasi yang dilaksanakan pada saat C-xlence merupakan latihan menyampaikan gagasan, memperdalam ide, mendengarkan masukan, menjawab pertanyaaan secara tepat, dan tentu saja berkomunikasai dengan santun. Kehadiran guru, peserta didik lain dan orang tua akan sangat melihat dan menentukan seberapa baik ketrampilan setiap peserta didik berkembang. Guru tidak menjadi penilai mutlak atas ketrampilan setiap peserta didik dan kelompoknya. 

Karena penyampaikan pikiran dapat dilakukan secara  lisan dan tulisan, secara bebas dan bertanggung jawab seluruh peserta didik harus dapat menyampaikan gambaran penelitian yang telah dilakukannya. 

Karena kemampuan  berbicara selalu berkembang secara alamiah, tidak semua orang memiliki ketrampilan seperti ini. Jika tidak pernah dilatihkan, seorang peserta didik tidak akan mempunyai kemampuan berbicara yang terampil dan teratur. Tanpa kemampuan ini,  setiap peserta didik tidak akan mempunyai kepercayaan diri. Siswa akan terbelenggu pada perasaan gugup dan gagasan yang dikemukakan menjadi tidak akan teratur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun