Mohon tunggu...
Ari Indarto
Ari Indarto Mohon Tunggu... Guru - Guru Kolese

Peristiwa | Cerita | Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wanita Perkasa Sejuta Pesona

19 Januari 2023   05:15 Diperbarui: 20 Januari 2023   23:04 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi wanita perkasa (dokpri)

Usai menyiapkan makan, ibu kembali bekerja. Hari demi hari makan siang tidak pernah terlambat dan mengajar pun tidak pernah telat. Ibu mengajar kami, ibu mengajar sekolah di desa kami. 

Pulang sekolag, kami biasanya dan tidak pernah masuk rumah. Di sebuah ruang belakang dapur, ibu sudah menyiapkan ganti dan makan siang kami. 

Pakaian sekolah kami tanggalkan, dan kami berganti pakaian main. Usai kami makan dari bungkusan plastik itu, biasanya kami langsung bermain. Mencari teman, di rumah tetangga. Mencari kawan di kampung tetangga. Kami bermain kemanapun yang kami bisa menghabiskan waktu. Satu atau dua jam biasanya kami bermain kesana-kemari menghabiskan waktu menunggu ibu. Desa kami saat itu, begitu nyaman, tanpa gangguan. 

Wanita perkasa di rumah kami itu memang sudah menua. Namun, semangatnya tidak pernah menua. Perjuangan hidupnya seolah menjadi pertanda setiap waktu dan setiap saat bagaimana kami harus menjadi pejuang. Rutinitas memang terkadang membosankan dan menyesahkan dada. Ibu menjalaninya bertahun-tahun tanpa henti.

Wanita perkasa itu, kini menjadi energi untuk kami terus menyatukan diri dalam kenangan, harapan, dan syukur yang tak kan terhenti. Wanita perkasa itu selalu hadir dalam hati dan jiwa raga kami. 

Ibu, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun