Belum menang, belum beruntung, belum bernasib baik. Terkadang kekalahan hanya dipandang sebagai nasib yang belum berpihak. Padahal, sebuah raihan kemenangan menggambarkan sebuah kerja keras tanpa batas, bukan hanya pemain di tengah lapangan, bukan hanya pelatih di pinggir lapangan. Â Â
Perebutan Piala AFF memasuki babak final. Sejarah bisa saja terulang. Perebutan Piala AFF pertama kali digelar pada tahun 1996. Â Kejuaraan AFF (AFF Championship), yang sebelumnya bernama Piala Tiger, Piala Suzuki AFF dan kemudian menjadi Piala Mitsubishi Electric AFF ini telah dilaksanaan sebanyak 14 kali. Dari 14 kali perebutan Piala AFF, Thailand menjadi juara sebanyak 6 kali, Singapura 4 kali, Vietnam 2 kali, dan Malaysia 1 kali.Â
Sementara Indonesia, sejak pertama keikutsertaan belum pernah sekalipun mengangkat piala ini. Indonesia harus puas mejadi juara kedua sebanyak 6 kali, juara 3 sebanyak 1 kali, juara 4 sebanyak 1 kali dan semifinalis 1 kali. Sebuah percobaan raihan prestasi yang harus terus diburu agar sejajar di puncak  prestasi negara-negara se-Asia Tenggara.  Â
AFF 2022
Tahun 2022, mimpi untuk mengangkat Piala harus terkubur kembali. Usaha keras dan pantang menyerah pasukan Shin Tae-yong untuk mewujudkan mimpi harus terhenti.Â
Pasukan Garus harus menyerah atas Vietnam dengan agregat 0-2 pad leg 2 di Stadion My Dinh,Hanoi, Senin (9/1/2023), setelah pada leg 1 kedua pasukan bermain imbang 0-0 di SUGBK. Mimpi sekian juta penonton Indonesia untuk menyaksikan Indonesia juara harus terkubur kembali.Â
Banyak cerita dan analisis mengenai kekalahan pasukan Garuda. Namun, peristiwa dan kejadian di lapangan selalu saja melahirkan cerita-cerita menarik untuk diikuti. Bahkan, berbagai kekesalan terkadang ditimpakan kepada pemain, pelatih, bahkan PSSI sebagai induk organisasi yang menaungi pasukan sepak bola ini.Â
Kekalahan seolah membawa musibah. Cacian berbagai pihak muncul di berbagai media sosial. Namun, dorongan dan dukungan dari pecinta sepak bola Indonesia juga tidak sedikit.Â
Tentunya, perjungan yang belum usai ini tidak harus mencerabut mimpi pasukan muda garuda pada piala AFF tahun mendatang. Mimpi itu masih terus berlanjut. Jutaan pemirsa akan menjadi saksi. Meski waktu selalu tak pasti, kapan Pasukan Merah Putih ini mengangangkat piala dengan gagah perkasa. Mimpi kita belum usai, kawan.Â
Permainan memang tak selalu melahirkan sebuah rumusan baku. Usaha begini, pasti hasilnya seperti ini. Strategi seperti ini, pasti bisa mengalahkan musuh. Sebuah ketidakpastian yang kadang membawa kesedihan yang turun-temurun dalam lintasan sejarah persepakbolaan Indonesia.Â