Sebenarnya begitu banyak kepercayaan masyarakat tertentu akan angka. Hampir semuanya dikaitkan dengan kemiskinan, kesusahan, kesialan, penderitaan, kematian, kecelakaan, ketidahberuntungan. Seolah segala menandai akhir nasib kita. Â
Hari-hari ini dunia perpolitikan dan demokrasi kita disibukkan dengan masalah angka. Urutan nomor partai politik tidak lagi melalui undian. Setiap partai akan mendapatkan nomor yang sudah pasti.Â
Di tahun-tahun sebelumnya, nomor urut partai selalu dilakukan dengan undian. Maka, setiap pemilu selalu saja setiap partai mendapatkan nomor yang berbeda.Â
Apakah ini berawal dari sebuah ketakutan, bahwa partai-partai tertentu akan mendapatkan kesialan jika mendapatkan nomor-nomor sial. Atau memang hanya dengan alasan pembenaran agar masyarakat mudah mengingat dengan partai-partai tertentu.Â
Dengan nomor tertentu  si pendukung partai tertentu akan selamanya loyal, selamanya ingat dengan nomor partainya. Nomor urut tersebut menandai kedekatan pendukung dengan partai agar seluruh konsolidasi  begitu mudah untuk dilakukan. Memang segalanya bisa saja dijadikan alasan. Meski masalah demokrasi sebenarnya bukan hanya masalah nomor urut saja.Â
Masyarakat demokratis memang membutuhkan proses yang terus-menerus. Kita begitu menikmati ketika partai-partai politik itu mengikuti seluruh proses dengan jujur dan adil.Â
Kita ingin melihat partai-partai politik itu bersemangat untuk menyelesaikan urusan administrasi untuk mengikuti proses Pemilu. Kita menunggu kiprah partai politik untuk mengikuti undian nomor urut.Â
Kita menunggu partai politik mengikuti seluruh proses demokratis. Bukan gratis hadiah masa lalu. Bahwa setiap perjuangan dan kebaikan partai-partai politik akan selalu tampak dari bagaimana mereka mengikuti seluruh proses, termasuk menikmati mendapatkan nomor urut partai.Â
Ongkos politik dalam demokrasi memang mahal. Untuk satu proses penentuan nomor urut pun tidak butuh biaya yang sedikit. Tapi dari proses sederhana ini sebenarnya  kita menikmati persaingan tanpa perseteruan. Kita begitu menikmati perebutan angka-angka keberuntungan.Â
Kalau pada akhirnya kita mendapatkan angka-angka sial yang tidak kita kehendaki, toh, penentuan nomor urut ini bukanlah proses akhir dari seluruh Pemilu. Karena masalah sial dan keberuntungan hanya menjadi akhir penanda  perjuangan. Sudikah kita berjuang untuk demokrasi dan keadilan?Â