Aturan ejaan bahasa pun mulai diperbaiki dan perbaharui. Ejaan Pembaharuan muncul sebagai hasil Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954. Ejaan ini tidak pernah diundangkan. Tahun 1959 lahir juga Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Ejaan ini lahir berkat kerjasama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu.
Ejaan ini tidak pernah diundangkan dan digunakan karena ketegangan Indonesia-Malaysia saat itu. Tahun 1967, Ejaan Melindo dicoba untuk direvisi kembali, sehingga muncullah Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan).
Ejaan ini kemudian menjadi cikal bakal Ejaan Bahasa yang Disempurnakan, yang berlaku tahun 1972-2015. 2015, pemerintah meresmikan Pedoman Umum Ejaan yang Disempurkan (PUEBI), dan pada tahun 1922, dikembalkan lagi menjadi Ejaan yang Disempurnakan revisi tahun 2022.Â
Sebuah proses perjalanan pembaharuan aturan kebahasaan yang sebenarnnya sungguh sangat melelahkan. Namun, ini adalah upaya nyata untuk mewujudkan bahasa Indonesia sebagai kekayaan dan kabanggaan bangsa.Â
Bahasa Indonesia adalah bahasa bangsa, bahasa Indonesia adalah bahasa negara, dan bahasa indonesia dalah bahasa kita. Â Meski awal mula bahasa Indonesia lahir dari bahasa daerah-bahasa Melayu, perkembangan bahasa Indonesia melalui proses yang begitu panjang.Â
Di Indonesia, kita mengenal kurang lebih 700 bahasa. Bahasa melayu sebenarnya juga sebagai salah satu bahasa daerah di Nusantara. Sebagai cikal bakal bahasa Indonesia, perkembangan bahasa melayu tidak sedahsyat bahasa Indonesia.Â
Bahasa Indonesia telah berkembang melebihi asal muasalnya, yani bahasa Melayu. Sampai saat ini bahasa Indonesia memiliki kurang lebih 127.000 Â kosa kata, semantara bahasa Melayu hanya memiliki kurang labih 98.000 kosa kata. Selain itu, pemakai bahasa Indonesia yang semakin hari semakin banyak dan didukung oleh perkembangan aturan, kamus, ejaan, dan tata bahasa.Â
Perjalanan Menjadi Bahasa Kelas Dunia
Bahasa menunjukkan bangsa. Bangsa Indonesia terkenal ramah, dan itu ditunjukkan dengan bahasa yang dipakainya.  Bahasa Indonesia menjadi bahasa komunikasi seluruh Nusantara bahkan sampai pelosok-pelosok  Indonesia.Â
Bukan hanya itu, bahasa Indonesia juga tenar di negara-negara lain. Bahasa Indonesia dipelajari hampir di 47 negara, dan ada 428 penyelenggara Bahasa Indonesia bagi Penunut Bahasa Asing (BIPA)-kursus bahasa Indonesia untuk orang asing.
 Lebih dari 150 ribu orang secara khusus belajar bahasa Indonesia, tersebar di Amerika, Asia Tenggara, Asia Pasifik dan Afrika. Bahkan bahasa Indonesia sangat populer di Australia; 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia, dan berbagai universitas membuka jurusan bahasa Indonesia.Â