Para ahli sudah mengatakan bahwa tidak semua orang yang terjangkit korona ini menunjukkan gejala seperti demam, bersin, dan sesak napas. Ada yang disebut pasien asimptomatik atau tanpa gejala.Â
Jika makin banyak orang jalan-jalan liburan korona, ia meningkatkan risiko dirinya jadi orang yang tertular korona, lantas jadi pembawa korona tanpa gejala korona. Ini sangat berbahaya bagi diri sendiri dan bagi orang-orang dekat (kerabat, teman, rekan kerja).
3. Melewatkan peluang untuk istirahat dan memulihkan daya tahan tubuh
Saat bekerja dan belajar di sekolah atau kampus, kebanyakan orang tidak punya cukup waktu istirahat. Nah, adanya anjuran pemerintah untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah justru memberi kesempatan bagi warga untuk istirahat dan memulihkan daya tahan tubuh.Â
Jika malah jalan-jalan santuy ala liburan korona, hilanglah peluang untuk istirahat dan mengembalikan daya tahan tubuh. Akibatnya, tubuh jadi mudah terserang penyakit, termasuk korona.
Dear warga Indonesia, yuk sadari bahaya korona dan cegah penularannya dengan belajar, bekerja, bersantai, dan beribadah di rumah. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H