Pada tahun 1783, Amerika serikat memerdekakan diri dari Inggris. Di tahun 1792, Kongres Amerika Serikat mengeluarkan Mint  and Coinage Act yang menetapkan harga emas tetap dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Peraturan tersebut memprakarsai terjadinya system standa emas.Â
Standar emas merupakan istilah yang merujuk pada system moneter yang menggunakan emas murni sebagai alat pembayaran yang sah, emas sebagai satuan dasar nilai uang, serta dasar perbandingan nilai berbagai mata uang. Setiap dolar yang diterbitkan didasari oleh emas yang disimpan, dengan nilai 1 ounce emas pada tahun 1879 setara dengan 20,67 dolar AS (Siegler,2017)
Sepanjang abad ke-19 terjadi Gold Rush, yakni era baru penemuan emas, yang diikuti dengan migrasi besar-besaran pekerja ke daerah-daerah dimana emas banyak ditemukan terjadi seperti Carolina Utara (1799),California (1848), hingga Australia (1850an).Â
Kemudian, setelah melewati dua perang dunia, para pemimpin dunia menyepakati persetujuan Bretton Woods pada tahun 1944. Perjanjian Bretton Woods membentuk system moneter global baru. Isi dari perjanjian tersebut adalah untuk menggantikan standar emas dengan dolar AS sebagai mata uang global. Dengan begitu, Amerika sebagai kekuatan dominan dalam ekonomi dunia.
Pada awal 1970-an, perang Vietnam menyebabkan standar pertukaran emas runtuh sehingga tidak ada lagi mata uang yang distandarkan menurut emas. Anggaran Amerika kolaps dan pada tahun 1971, presiden Nixon mengakhiri system Bretton Woods hingga dikenal dalam sejarah sebagai Nixon shock. Penggunaan emas sebagai investasi menjadi sangat popular setelah berakhirnya system Bretton Woods.
Pada tahun 1999 Swiss menjadi Negara terakhir yang menggunakan standar emas setelah melalui referendum dengan 59% setuju untuk mengakhiri penggunaan standar tersebut.Â
Saat ini tidak ada satu pun Negara di dunia yang menggunakan standar emas untuk system moneter. Namun, sebagian besar Negara di dunia mempertahankan cadangan emas yang besar untuk mempertahankan mata uang mereka. Cadangan emas Amerika Serikat bertempat di Fort Knox Bullion Depository, Kentucky, berada dibawah Pengawasan Direktur percetakan uang. Amerika Serikat memegang lebih banyak emas batangan daripada Negara lain di dunia.
Selain digunakan sebagai perhiasan dan mata uang, emas juga digunakan dalam bidang medis. Emas telah digunakan dalam perawatan gigi selama lebih dari 3000 tahun. Etruria pada abad ke-7 SM menggunakan kawat emas untuk pengganti gigi hewan.Â
Pada abad pertengahan, para ahli alkimia Eropa membuat eliksir aurum potabile yang menggandung emas di dalamnya. Nicholas Culpepper, seorang dokter dari Inggris pada abad ke-17, menganjurkan minuman yang mengandung emas sebagai obat penyakit seperti demam.Â
Kemudian pada abad ke-19, campuran emas klorida dan natrium klorida digunakan untuk mengobati sifilis. Senyawa emas digunakan dalam pengobatan modern di abad  ke-20 untuk penyakit tuberculosis. Pengobatan ini terbukti tidak efektif. Namun setelah penelitian selama tiga puluh tahun, senyawa emas terbukti dapat digunakan untuk mengobati radang sendi (rheumatoid arthritis).
 Sejak saat itu emas banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit artritis lainnya. Terapi emas juga mulai digunakan untuk mengobati  berbagai penyakit inflamasi kulit (fricker,1996).Â