BAHASAMU ADALAH CERMIN KEPRIBADIANMU
by Arifulhak  Atjeh
Â
Secara istilah,bahasa berfungsi sebagai media untuk menyampaikan gagasan, berinteraksi dan berkomunikasi. Selain itu, gerak tubuh dan nada juga merupakan bagian dari bahasa.
Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai kepentingan, tingkatan, dan lingkungan yang berbeda (Samsuri, 1994). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa bahasa mempunyai fungsi sosial, baik alat komunikasi untuk berinteraksi maupun untuk mengidentifikasikan kelompok sosial (Abdul Khaer, 2003 :33).
Pada hakikatnya,  bahasa  merupakan suatu kegiatan alamiah yang sama halnya dengan bernapas yang telah menjadi bagian dari kehidupan. Selain itu, bahasa  sebagai  alat untuk melahirkan  ungkapan-ungkapan batin yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Pernyataan senang, benci, kagum, marah, jengkel, sedih, dan kecewa dapat diungkapkan dengan bahasa, meskipun tingkah laku, gerak-gerik, dan mimik  juga berperan dalam mengungkapkan ekspresi batin itu.Â
Selanjutnya,  dari istilah bahasa (lisan) ini  kemudian berkembanglah arti yang macam-macam. Lisan dapat berarti bahasa, surat, risalah, perkataan. Bisa pula mendatangkan arti mulut, lidah dan kefasihan.
Tetapi  ia juga bisa bermaakna berdusta, memfitnah, mengumpat atau menyengat. Wajarlah jika Ibnu Katsir (Ulama Islam) mendefinisikan lisan sebagai 'sesuatu yang digunakan manusia untuk mengungkapkan apa yang tersimpan dalam batinnya'.
Di Indonesia, keberagaman interaksi  dan budaya melahirkan keterkaitan kekerabatan kata dan sekaligus makna. Salah satunya yakni ungkapan seperti "Mulutmu Harimaumu" sangatlah terkenal.
Meskipun peribahasa ini  memiliki makna negatif bahwa setiap kata yang diucapkan  dapat menyakiti orang lain, tanpa disadari peribahasa ini memiliki  makna dan kekuatan yang sangat dahsyat efeknya baik bagi diri sendiri maupun orang lain, yakni  baik dan buruk.
Sebaliknya, kata-kata yang dihasilkan akan memberikan banyak manfaat bila makna
yang ditangkap sama dengan makna yang ditangkap oleh pendengar. Meskipun terlihat remeh, ada banyak manfaat mendalam yang dapat diperoleh dengan kata-kata yang baik. Salah satunya adalah untuk menyembuhkan. Memilih kata-kata yang tepat dalam situasi cemas dapat menenangkan seseorang.
Kata-kata yang dikeluarkan dari mulut ibarat anak panah yang lepas dari busurnya dan tidak akan pernah kembali. Setiap harinya triliunan pesan dikirimkan dalam berbagai bentuk dan kita sudah tidak bisa lagi dengan mudah mengidentifikasi mana yang baik dari isi pesan tersebut dan mana yang buruk. Mana yang benar dan mana yang salah.Â
Kata-kata yang baik mampu memberikan efek positif pada cara berpikir seseorang, dari tidak baik menjadi baik bahkan bisa menjadi penyembuh. Sebaliknya, kata-kata yang diucapkan tanpa mempertimbangkan etika,kualitas dan keadaban,kesantunan pada saat berbicara akan menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami makna pada kata-kata yang diterima.
Kata-kata yang tidak berterima dalam hati akan bisa menyebabkan seseorang tanpa sadar bisa berlinang air mata,menjerit histeris,guling-guling di tanah bahkan stroke seketika. Kalimat yang tidak dapat dimaknai lawan bicara akan mendorong terjadinya perkelahian, memutus silaturrahim serta tak jarang bisa menimbulkan pertikaian  massal.
Simpulan
Kata-kata yang baik mampu memberikan efek positif pada cara berpikir seseorang, dari tidak baik menjadi baik bahkan bisa menjadi penyembuh. Sebaliknya, kata-kata yang diucapkan tanpa mempertimbangkan etika, kualitas, keadaban dan kesantunan pada saat berbicara akan menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami makna pada kata-kata yang diterima serta akan mendorong terjadinya perkelahian, memutus silaturrahim bahkan tak jarang bisa menimbulkan pertikaian  massal.
Medan@Lorong Sepi,Senin,02 Oktober 2023 / 17 Rabi'ul Awal 1445 H
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI