Mohon tunggu...
ARIFULHAK  ACEH
ARIFULHAK ACEH Mohon Tunggu... Freelancer - Tebar Kebaikan Untuk Ummat

Umur begitu singkat. Karya tulisan akan dikenang

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasamu adalah Cermin Kepribadianmu

2 Oktober 2023   14:02 Diperbarui: 2 Oktober 2023   14:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebaliknya, kata-kata yang dihasilkan akan memberikan banyak manfaat bila makna

yang ditangkap sama dengan makna yang ditangkap oleh pendengar. Meskipun terlihat remeh, ada banyak manfaat mendalam yang dapat diperoleh dengan kata-kata yang baik. Salah satunya adalah untuk menyembuhkan. Memilih kata-kata yang tepat dalam situasi cemas dapat menenangkan seseorang.

Kata-kata yang dikeluarkan dari mulut ibarat anak panah yang lepas dari busurnya dan tidak akan pernah kembali. Setiap harinya triliunan pesan dikirimkan dalam berbagai bentuk dan kita sudah tidak bisa lagi dengan mudah mengidentifikasi mana yang baik dari isi pesan tersebut dan mana yang buruk. Mana yang benar dan mana yang salah. 

Kata-kata yang baik mampu memberikan efek positif pada cara berpikir seseorang, dari tidak baik menjadi baik bahkan bisa menjadi penyembuh. Sebaliknya, kata-kata yang diucapkan tanpa mempertimbangkan etika,kualitas dan keadaban,kesantunan pada saat berbicara akan menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami makna pada kata-kata yang diterima.

Kata-kata yang tidak berterima dalam hati akan bisa menyebabkan seseorang tanpa sadar bisa berlinang air mata,menjerit histeris,guling-guling di tanah bahkan stroke seketika. Kalimat yang tidak dapat dimaknai lawan bicara akan mendorong terjadinya perkelahian, memutus silaturrahim serta tak jarang bisa menimbulkan pertikaian  massal.

Simpulan

Kata-kata yang baik mampu memberikan efek positif pada cara berpikir seseorang, dari tidak baik menjadi baik bahkan bisa menjadi penyembuh. Sebaliknya, kata-kata yang diucapkan tanpa mempertimbangkan etika, kualitas, keadaban dan kesantunan pada saat berbicara akan menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami makna pada kata-kata yang diterima serta akan mendorong terjadinya perkelahian, memutus silaturrahim bahkan tak jarang bisa menimbulkan pertikaian  massal.

Medan@Lorong Sepi,Senin,02 Oktober 2023 / 17 Rabi'ul Awal 1445 H

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun