Mohon tunggu...
AyahArifTe
AyahArifTe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Ayah

Penulis dan mantan wartawan serta seorang ayah yang ingin bermanfaat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Meneladani Akhlak Rasul SAW Sebuah Keniscayaan di Era Sekarang?

13 April 2022   22:26 Diperbarui: 13 April 2022   22:31 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bukan rahasia lagi kalau budaya buka bersama (bukber) di era sekarang sudah seperti sebuah pesta. Ya 'kan? Padahal sejatinya tujuan berpuasa salah-satunya supaya kita bisa merasakan rasa lapar dan dahaga dari mereka yang tidak beruntung. Lalu kalau malam hari kita seperti berpesta ... bisa paham maksud saya 'kan?

Mungkin ada yang bilang, "Memang kenapa? Duit, duit saya ... mulut, mulut saya ... perut, perut saya ... " Yes, Anda benar! Tapi ... tanpa bermaksud menyindir siapa pun nih ... atau bukan mau bilang saya paling baik dalam meneladani cara berbuka Nabi SAW (saya ini apalah?), hanya saja cara berbuka Nabi SAW itu ternyata sejalan dengan ilmu kedokteran; bahwa berbuka puasa itu sebaiknya tidak banyak dan diawali dengan air putih biasa - tanpa es atau yang dingin. Bukan dengan gorengan, bukan dengan yang manis-manis (gula - beda dengan manis kurma). Bahkan iklan sebuah produk 'berbukalah dengan yang manis' sudah tidak berani lagi tayang. 

Belum lagi cara i'tikaf Rasul SAW (lihat tulisan saya sebelumnya di sini), juga teladan-teladan lainnya. Akhlak Nabi SAW itu paling lengkap dan sempurna, tapi kita lah yang membuat diri kita tidak sempurna menjalankannya. 

Sekali lagi, artikel ini semata-mata ingin mengingatkan kita semua (termasuk saya pribadi) untuk selalu meneladani Rasul SAW secara baik dan benar. Hal ini bukanlah keniscayaan bila kita punya niat yang kuat. Yuk, semangat! Semoga mencerahkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun