Mohon tunggu...
Arif Yudistira
Arif Yudistira Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka Ngopi, dan jalan-jalan heppy.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis sebagai Rutinitas

3 Juni 2024   14:09 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:29 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya selalu terngiang saat kawan saya berkata, "ingatan kita begitu pendek, maka tulislah." Apa yang kawan saya katakana senada dengan Ali Bin Abi Thalib, sahabat Rasul paling cerdas. Kata Ali, "Ikatlah ilmu sebanyak mungkin dengan menulis. Bagikan itu menurut kita baik dan bermanfaat, meskipun bagi orang lain tak lebih dari kumpulan kata-kata yang menyampah."

Apa yang dikatakan Sahabat Nabi dan juga teman saya diteruskan oleh Pramoedya Ananta Toer, "tulislah apa saja, sembarangan, suatu saat itu akan ada gunanya."

Setiap apa yang lewat dan peristiwa keseharian kita adalah tambang bagi seorang penulis. Pagi yang penuh kicau burung, pemandangan indah pegunungan, serta sawah yang berpetak-petak berubah jadi perumahan. Cerita jalanan kita yang tiap hari jadi kuburan.

Pagi ini saya diberi kiriman video jalanan yang dibangun oleh Kementrian PUPR oleh teman saya. Jalanan itu adalah jalan yang akan menghubungkan Yogya, Sleman dengan Klaten, konon bukit itu kelak akan dibelah ala Tol Semarang-Salatiga yang pemandangannya ajib abis.

Di jalanan dekat tempat saya bekerja di MBS Piyungan, saya melihat video mobil baru saja kecelakaan menabrak motor yang akan menyeberang. Dari arah timur mobil Avanza begitu kencang melaju. Tiba-tiba motor dari arah selatan tidak melihat mobil dari arah timur, dan kecelakan terjadi. Video itu nampak jelas memperlihatkan kendaraan motor yang remuk.

Saya tak tahu berapa kali kecelakaan terjadi di Indonesia, tetapi saat kecelakaan itu ada di depan mata, saya seperti kelu di lidah dan perih di hati. Saya seperti tidak bisa berkata apa-apa. Apakah jalanan di Indonesia yang kini amat halus dan berubah menjadi tol yang banyak nian itu tidak selalu benar dalam pelajaran pembangunan di Indonesia?

Bukankah semestinya semakin banyak pembangunan dan jalan yang halus semakin meminimalisir kecelakaan? Bagaimana dengan angka kecelakaan Indonesia dan di luar negeri?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu hinggap di kepala saya. 

Saya mendapati data cukup mencengangkan ihwal kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Korlantas Polri merilis ada sekitar 152.000 kecelakaan yang terjadi di tahun 2023, dari data tersebut 27.000 orang tewas di jalan. Anehnya, belum ada kajian menyeluruh dan upaya mengatasi dan antisipasi kecelakaan termasuk meninjau keselamatan jalan dan infrastruktur.

Sumber : Pixabay.com 
Sumber : Pixabay.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun