Pengajaran terprogram adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang secara sistematis untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa dalam bentuk langkah-langkah kecil yang berurutan. Tujuan utamanya adalah membantu siswa belajar secara mandiri, dengan memberikan umpan balik langsung terhadap jawaban mereka, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Ciri-ciri Pengajaran Terprogram:
1. Bersifat Individual: Pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan kecepatan belajar siswa.
2. Materi Disusun Secara Sistematis: Materi pelajaran dipecah menjadi langkah-langkah kecil yang terstruktur.
3. Umpan Balik Langsung: Siswa segera mengetahui apakah jawaban mereka benar atau salah.
4. Memungkinkan Belajar Mandiri: Siswa dapat belajar tanpa bimbingan langsung dari guru.
5. Penguatan (Reinforcement): Jawaban benar diberikan penguatan untuk meningkatkan motivasi belajar.
Jenis-jenis Pengajaran Terprogram:
1. Linear: Siswa mengikuti jalur pembelajaran yang telah ditentukan secara linier. Setiap siswa mempelajari langkah yang sama.
2. Cabang (Branching): Siswa mengikuti jalur pembelajaran yang bercabang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Jika siswa salah, mereka diarahkan untuk mengulang atau mempelajari materi tambahan.
Manfaat Pengajaran Terprogram:
Memberikan pembelajaran yang lebih terarah dan terukur.
Membantu siswa dengan tingkat pemahaman yang beragam.
Mengembangkan keterampilan belajar mandiri.
Mengurangi ketergantungan pada pengajar.
Contoh Penggunaan:
Modul belajar mandiri berbasis teks.
Program komputer atau perangkat lunak pendidikan interaktif.
Media pembelajaran digital seperti aplikasi atau platform e-learning.
Metode ini sering digunakan dalam pendidikan formal maupun pelatihan profesional, terutama dalam pembelajaran berbasis teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H