Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori empati dari martin Hoffman

17 Januari 2025   15:08 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori ini digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai empati pada anak-anak melalui kegiatan seperti kerja sama, role-playing, dan pembelajaran berbasis proyek.

2. Psikoterapi dan Konseling:

Dalam terapi, empati adalah alat penting untuk membantu klien merasa dipahami dan didukung.

3. Pemberdayaan Sosial:

Memahami empati dapat mendorong tindakan sosial yang positif, seperti filantropi atau advokasi untuk kelompok yang kurang beruntung.

Hoffman menekankan bahwa empati tidak hanya bersifat bawaan tetapi juga dapat dipupuk melalui pengalaman, interaksi sosial, dan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun