Teori ini digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai empati pada anak-anak melalui kegiatan seperti kerja sama, role-playing, dan pembelajaran berbasis proyek.
2. Psikoterapi dan Konseling:
Dalam terapi, empati adalah alat penting untuk membantu klien merasa dipahami dan didukung.
3. Pemberdayaan Sosial:
Memahami empati dapat mendorong tindakan sosial yang positif, seperti filantropi atau advokasi untuk kelompok yang kurang beruntung.
Hoffman menekankan bahwa empati tidak hanya bersifat bawaan tetapi juga dapat dipupuk melalui pengalaman, interaksi sosial, dan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H