Mohon tunggu...
ARIF RACHMAN UINJKT
ARIF RACHMAN UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa

Ganteng, Rajin dan Menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keberanian serta Kegigihan Media Online Satu Impresi di Era Digital dan Kapitalis Media

9 Januari 2024   01:43 Diperbarui: 9 Januari 2024   03:00 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input shttps://satuimpresi.com/opini/janji-jiwa-yang-menang-banyak-di-citayam-fashion-week/umber gambar

Jakarta, (7/1/2024) - Media Satu Impresi berani berdiri dengan menjunjung tinggi nilai-nilai jurnalistik dalam menghasilkan berita, saat media lain memilih untuk membuat berita yang sensasional. Impresi atau kesan dari sudut lain dalam membuat berita adalah nilai utama media tersebut untuk berdiri kuat melawan terpaan media lainnya. 

"Media kami lebih memilih mengimpresikan news value dari pengambilan angle yang menarik, saat media lain berlomba dalam kecepatan menyampaikan berita", kata Aji Juasal Mahendra, CEO Satu Impresi, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2018. 

Hal tersebut didukung dengan bukti dari salah satu berita di media online satuimpresi.com  yang berjudul Janji Jiwa yang "Menang Banyak" di Citayam Fashion Week. "Ketika semua orang gencar memberitakan Citayem Fashion Week tentang Bonge dan alasan anak-anak tersebut melakukan catwalks di SCBD, kami lebih memilih untuk melihat sudut pandang lain, yaitu pengambilan video yang secara tidak sengaja selalu mengarah ke Kopi Janji Jiwa. Akibat dari hal tersebut, omset pemasukan Kopi Janji Jiwa jadi naik secara tidak sengaja, setelah adanya fonemena tersebut", ujar Aji Juasal saat wawancara dengan penulis.

Selain itu, media Satu Impresi dapat bertahan dari terpaan media lain karena media tersebut dapat memanfaatkan momentum dari isu yang diberitakan media lain juga. Media Satu Impresi tidak bertujuan untuk menjadi yang teratas dalam daftar Google News, melainkan berada di antara media-media lainnya yang ada di daftar Google News.

Namun demikian, media Satu Impresi tetap memperhatikan Search Engine Optimization  (SEO) untuk memunculkan nama mereka di halaman pencarian Google. "Media yang berbasis website itu penting untuk memaksimalkan SEO-nya", kata Dodi Rizky, Direktur Operasional Media Satu Impresi, mahasiswa Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2018.

Satu Impresi juga menerapkan prinsip entrepreneurship atau wirausaha yang baik dengan cara menciptakan envinronment atau lingkungan perusahaan yang sehat. Berawal dari perjuangan membangun surat izin berdiri PT dan surat berlembaga hukum untuk melindungi perusahaan dibawah payung dewan pers melalui Undang-Undangnya. Hingga akhirnya dapat menambah beberapa karyawan. 

Walaupun, perusahaan sering mengalami kerugian tetapi grafik penayangan berita mengalami penaikan selama setahun terakhir. Karyawan juga mulai bertambah karena Satu Impresi memberikan timbal balik kepada orang yang memasuki perusahaan dengan pengalaman bekerja yang baik untuk portofolio.

Satu Impresi juga tetap memberikan bayaran terhadap karyawan, yaitu dengan syarat satu berita mencapai 100 pembaca. Selain bayaran, Satu Impresi juga tidak menuntut dan menekan pekerjanya dalam menghasilkan berita. 

Menurut Muhammad Daffa, mahasiswa Prodi Jurnalistik UIN Syraif Hidayatullah Jakarta semester lima, Satu Impresi merupakan media alternatif yang sangat berintegritas. "Satu Impresi ya, dia tuh media yang bisa mengambil sudut pandang berita yang sangat menarik, contohnya berita tentang Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta".

Media-media kampus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seluruhnya memberitakan tentang kericuhan pemilwa. Sedangkan, Satu Impresi membahas Pemilwa dari sudut pandang sejarah budaya ricuh saat Pemilwa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan dan keresahan dari para pendiri Satu Impresi dalam membangun media.  Para pendiri media Satu Impresi tersebut antara lain adalah Aji Juasal Mahendra, Yusrizal Hibatullah, Dodi Rizky Djuliansyah, Rega Satria Felangi, Syauqi Ahmad Masyfu, dan Sadam Al-Ghifari.  

Keresahan-keresahan dari para pendiri dapat digambarkan secara jelas dalam pernyataan di website Satu Impresi di bagian "Tentang Kami". Pernyataan tersebut bertulisakan: "Kami yang pernah menjadi konsumen produk jurnalisme di era ini, merasa seperti 'dicekoki' informasi dari segala arah, yang akhirnya membuat kami mabuk hingga bingung dan malas untuk mencari kebenarannya".

Hal tersebut memunculkan motto "Jurnalisme Gaya Baru" dari Satu Impresi. Satu Impresi menggabungkan teknik penulisan sastra dengan pendekatan reportase berbasis fakta, namun tidak lepas juga dari impresi masyarakat yang kemudian dijahit sedemikian rupa menjadi sandangan berupa salah-satu produk jurnalistik yang utuh. 

Namun menurut Muhammad Daffa, seorang pembaca dan pengikut aktif Satu Impresi,  Satu Impresi melenceng dari keresahannya ketika media tersebut memberitakan tentang politik tahun ini. Dia merasakan Satu Impresi menjadi sama dengan media lainnya dalam mengambil sudut pandang berita. 

"Saya sangat kecewa ketika Satu Impresi menaikkan berita yang berjudul "Refly Harun: Anies Baswedan Capres Paling Aktif dengan Survei Paling Rendah". Saya merasa Satu Impresi seperti mendukung Anies Baswedan dan terbawa suasana politik tahun ini",  jelas Muhammad Daffa kepada penulis.

Menanggapi hal tersebut, Aji Juasal mengatakan "Bukannya kami tidak sesuai dengan prinsip kami yang di awal, namun kami tetap harus mengembangkan media ini. Hal tersebut wajar untuk saya pribadi karena untuk mendapatkan  ikan besar supaya media kami dapat dikenal dan tidak stagnan, hal itu pun hanya kami lakukan sesekali saja dan itu sesuai yang kami bilang kami memanfaatkan momentum juga agar bertahan". 

"Tidak ada salahnya mencoba untuk menjadi besar karena kalau kami terus-menerus menjadi media alternatif yang berkembang kapan kami bisa merubah lingkungan arus informasi di Indonesia menjadi baik", jelas Aji Juasal kepada penulis. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun