Remaja juga perlu merasa bahwa cinta dari orang tua dan pendidik tidak bersyarat. Dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, mereka mungkin saja mengalami kesalahan, kekecewaan, atau bahkan kegagalan. Pada titik-titik inilah cinta yang tulus dari orang tua sangat dibutuhkan. Ketika seorang remaja jatuh atau gagal, kata-kata yang penuh cinta seperti, “Kami di sini untukmu, dan kami tahu kamu bisa bangkit lagi,” bisa menjadi dorongan besar bagi mereka untuk mencoba lagi dan bangkit. Ayah bunda , Ini menunjukkan bahwa cinta orang tua tidak tergantung pada kesuksesan atau kegagalan anak, melainkan pada dukungan yang berkelanjutan.
Disisi lain, penting juga diingat bahwa mencintai remaja tidak berarti selalu meng”iya”kan atau membiarkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan. Cinta yang sejati adalah cinta yang melindungi dan memberikan arahan yang tepat. Sebagaimana yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali, pendidikan anak harus dilakukan dengan kebijaksanaan, di mana orang tua tahu kapan harus memberikan kelembutan dan kapan harus menetapkan batasan. Terkadang, batasan yang jelas adalah bentuk cinta yang paling besar, karena itu membantu remaja memahami tanggung jawab mereka dalam hidup.
Sebagai penutup, cara mencintai remaja yang paling efektif adalah dengan menggabungkan kebebasan dan batasan yang sehat, mendukung mereka tanpa syarat, dan menunjukkan konsistensi dalam aturan serta kasih sayang. Dengan cinta yang penuh pengertian dan kebijaksanaan, kita tidak hanya akan membantu remaja menemukan jati diri mereka, tetapi juga membentuk mereka menjadi individu yang bertanggung jawab, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan kehidupan dengan ketenangan hati dan pikiran.
Allahu a`lam bishowwab.
Sobat Sobat Budiman, bila ada yang tidak pas mohon koreksinya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI