Mohon tunggu...
Arif Prabowo
Arif Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - UIN KH Abdurrahman Wahid, Al Ummah

Menyukai pengelolaan Sumber Daya Manusia, Keluarga, Keayahan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Peran Ayah dalam Keseimbangan Keluarga: Perspektif dan Fakta Terkini

15 Agustus 2024   08:15 Diperbarui: 15 Agustus 2024   08:27 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Peran ayah dalam keluarga sering kali dianggap sekadar sebagai penyedia kebutuhan finansial. Namun, penelitian menunjukkan bahwa peran ini jauh lebih kompleks dan penting dalam membentuk keseimbangan hubungan antara anak dan orang tua. Menurut sebuah artikel di The Guardian (2022), ayah yang aktif terlibat dalam kehidupan anaknya dapat meningkatkan kesejahteraan emosional dan psikologis anak. Hal ini didukung oleh studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA) yang mengungkapkan bahwa keterlibatan ayah berhubungan langsung dengan perkembangan kognitif dan emosional anak (APA, 2021).

Sebagai contoh, sebuah studi oleh University of Michigan (2023) menemukan bahwa anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang tinggi menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang lebih baik dan hasil akademis yang lebih memuaskan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki keterlibatan ayah yang sama. Penelitian ini menunjukkan bahwa 65% dari anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang signifikan menunjukkan peningkatan prestasi akademik, dibandingkan dengan 45% pada anak-anak tanpa keterlibatan ayah yang cukup.

Lebih jauh lagi, National Fatherhood Initiative (2022) mencatat bahwa peran ayah dalam membangun komunikasi yang efektif dengan anak sangat penting. Ayah yang meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anaknya dalam bentuk permainan, berbicara, dan memberikan dukungan emosional, dapat mengurangi risiko masalah perilaku dan meningkatkan keterampilan sosial anak. Data dari inisiatif ini menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan ayahnya memiliki risiko 50% lebih rendah untuk mengalami masalah perilaku di masa depan.

Najeela Shihab, seorang pakar parenting, menjelaskan bahwa peran ayah sebagai "Player" (teman bermain) dan "Teacher" (pendidik) sangat krusial dalam perkembangan anak. Shihab berpendapat bahwa keterlibatan ayah dalam aktivitas bermain dan pengajaran tidak hanya memperkuat ikatan emosional tetapi juga membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial (Shihab, 2023).

Namun, tantangan terbesar sering kali adalah bagaimana ayah dapat menyeimbangkan perannya antara penyedia kebutuhan finansial dan keterlibatan emosional. Forbes (2024) melaporkan bahwa banyak ayah merasa tertekan untuk memenuhi tanggung jawab finansial sehingga kurang terlibat dalam aspek emosional anak. Hal ini mengarah pada kesenjangan yang bisa memengaruhi perkembangan emosional anak secara negatif.

Sebagai contoh, menurut data dari Pew Research Center (2023), 40% ayah melaporkan bahwa mereka merasa tertekan oleh tanggung jawab finansial mereka, yang mengakibatkan mereka menghabiskan waktu yang lebih sedikit bersama anak-anak mereka. Ini mencerminkan pentingnya mengatasi tekanan finansial dengan cara yang tidak mengorbankan kualitas hubungan dengan anak.

Secara keseluruhan, fakta dan data menunjukkan bahwa peran ayah dalam keluarga lebih dari sekadar aspek finansial. Keterlibatan aktif dan komunikasi yang baik antara ayah dan anak sangat penting dalam mendukung perkembangan emosional dan kognitif anak.

Keseimbangan Peran Ayah dan Dampaknya pada Perkembangan Anak

Peran ayah dalam keluarga tidak hanya terbatas pada penyediaan materi dan dukungan finansial, tetapi juga mencakup aspek emosional dan pengasuhan yang sama pentingnya. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah yang baik dalam kehidupan anak dapat berdampak signifikan pada perkembangan psikologis dan sosial anak.

Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Family Psychology (2023) mengungkapkan bahwa anak-anak yang terlibat aktif dengan ayah mereka memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi. Penelitian ini menunjukkan bahwa 70% anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang signifikan menunjukkan kemampuan mengelola emosi dan berempati lebih baik dibandingkan dengan 50% anak-anak yang tidak mendapatkan keterlibatan ayah yang cukup. Ini sejalan dengan pendapat Dr. John Gottman, seorang psikolog ternama, yang menekankan pentingnya peran ayah dalam pengembangan kecerdasan emosional anak (Gottman, 2022).

Selain itu, peran ayah sebagai "Protector" (pelindung) juga sangat penting. Menurut Child Development Research (2024), ayah yang aktif dalam melindungi anak dan mengajarkan mereka cara melindungi diri sendiri cenderung memiliki anak yang lebih mandiri dan mampu menghadapi tantangan sosial dengan lebih baik. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang merasa dilindungi oleh ayah mereka memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan lebih mampu beradaptasi dalam situasi sosial yang baru.

Keterlibatan ayah dalam aktivitas sehari-hari seperti bermain, berolahraga, dan berbicara dengan anak juga memberikan manfaat yang signifikan. Penelitian oleh Harvard University (2022) menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam aktivitas bermain bersama ayah memiliki kecenderungan untuk memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik. Data ini menunjukkan bahwa 60% anak-anak yang terlibat dalam aktivitas fisik bersama ayah menunjukkan keterampilan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan 40% anak-anak yang tidak mendapatkan pengalaman tersebut.

Namun, dampak dari kurangnya keterlibatan ayah tidak dapat diabaikan. Center for Parenting Education (2023) melaporkan bahwa anak-anak yang dibesarkan tanpa keterlibatan ayah yang signifikan cenderung mengalami masalah psikologis yang lebih besar, seperti rendahnya kepercayaan diri dan kesulitan dalam beradaptasi sosial. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ini memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk mengalami masalah emosional dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang baik.

Secara keseluruhan, keberadaan dan keterlibatan ayah dalam kehidupan anak sangat krusial untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Peran ayah tidak hanya sebagai penyedia finansial tetapi juga sebagai pendidik, pelindung, dan mitra dalam keluarga. Keseimbangan peran ini penting untuk memastikan perkembangan anak yang sehat dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun