Keterlibatan ayah dalam aktivitas sehari-hari seperti bermain, berolahraga, dan berbicara dengan anak juga memberikan manfaat yang signifikan. Penelitian oleh Harvard University (2022) menunjukkan bahwa anak-anak yang berpartisipasi dalam aktivitas bermain bersama ayah memiliki kecenderungan untuk memiliki hubungan sosial yang lebih baik dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik. Data ini menunjukkan bahwa 60% anak-anak yang terlibat dalam aktivitas fisik bersama ayah menunjukkan keterampilan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan 40% anak-anak yang tidak mendapatkan pengalaman tersebut.
Namun, dampak dari kurangnya keterlibatan ayah tidak dapat diabaikan. Center for Parenting Education (2023) melaporkan bahwa anak-anak yang dibesarkan tanpa keterlibatan ayah yang signifikan cenderung mengalami masalah psikologis yang lebih besar, seperti rendahnya kepercayaan diri dan kesulitan dalam beradaptasi sosial. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak ini memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk mengalami masalah emosional dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki keterlibatan ayah yang baik.
Secara keseluruhan, keberadaan dan keterlibatan ayah dalam kehidupan anak sangat krusial untuk perkembangan emosional dan sosial anak. Peran ayah tidak hanya sebagai penyedia finansial tetapi juga sebagai pendidik, pelindung, dan mitra dalam keluarga. Keseimbangan peran ini penting untuk memastikan perkembangan anak yang sehat dan harmonis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H