"Iya! Dulu biasanya apabila menjelang tidur, hp ini berbunyi. Terus aku klik tombol ini," katanya sambil menunjukkan apa yang ditekan.
"Ooo...."
Benar! Ada yang rusak ternyata. Tukan service manggut-manggut sambil matanya mulai berkaca-kaca.
Bunyi dari gawai itu adalah bunyi panggilan seseorang yang jauh entah di mana. Bunyi yang begitu dirindukan oleh sang nenek. Hidup sebatang kara memang sungguh menyiksa. Dalam sisa hari tua, sepi selalu jadi teman abadi.
Benar-benar ada yang telah rusak, tapi bukan pada gawainya.
Apakah ini alasan mengapa ada ritual menjelang ajal yang mengasyikkan tadi? Atau apakah ini alasan ibu salmon rela meregang nyawa demi anak tercinta? Entahlah. Dunia binatang memang sulit diterka.
Lalu aku mulai bertanya, "Aku binatang atau manusia?"
Saat hujan gerimis mulai jatuh perlahan, malam ini. Seorang diri! Rumah megah atau gubuk derita, ngontrak atau layaknya singgasana. Siapa yang mampu memberikan hiburan! Membuat hati tenang. Tidur bukan lagi jadi jalan terakhir melepas kepenatan.
Nenek mencari cucunya. Ibu mencari anaknya. Kekasih mencari yang tercinta. Seberapa besar pengorbanan telah dilakukan. Buah yang dipetik apa? Entahlah....
Jika kalian jadi aku, kalian akan berkata apa?!