Tak peduli semilir lagi. Tak peduli hari berganti. Kadang setelah menganga mulut memberi aba-aba, bisa saja ia tak ingat kata-kata yang meluncur dari mulutnya.
Sebabnya adalah pembicara dan pendengarnya sama-sama lebih menyukai lupa pada janji manisnya.
Dari paras, bentuk badan, demikian juga kelakuan. Tak ada beda, penghianat, setia, atau orang yang paling suka melupakan jasa-jasa.
Siapa kira....
Tb, 17 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!