Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Paruh Baya dengan Ingatannya

23 Februari 2021   20:40 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:57 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki Paruh Baya dengan Ingatanya

Lelaki paruh baya berdiri di tanah lapang
Pohon hijau tinggi rindang jauh di ujung mata memandang
Ia sendirian
Langit mendung
Petir sewaktu-waktu bisa saja menyambar

Masa lalu selalu berkelindan dalam ingatan
Saat itu begitu banyak kaki-kaki jenjang
Wajah-wajah riang
Berkeliling kemudian memberi salam
Kadang tak sedikit yang mengajak bercerita
Tentang cara menghindar dari lebatnya hujan
Bagaimana agar mimpi indah datang

Kali ini ia benar-benar sendirian
Beberapa yang datang menundukkan muka
Ia tak mengenalnya
Walau sedemikian ramah memasang muka
Tetap saja berbeda
Rautnya tak seindah sahabat lama

Demi ingatannya
Ia coba bertahan, melambai-lambai
Sambil memanggil-manggil nama
Orang-orang yang dahulu dikenalnya
Semakin lama suaranya semakin pelan
Semakin lirih,
Lalu hanya gumam
Dalam kesepian

Jika tetap begini, sebentar lagi
Mungkin ia akan pergi
Entah kapan akan kembali
Asing dari keterasingan
Jadi siksa yang tetap menantang
Sekali kalah ia tak menyerah
Lalu kalah lagi
Ia mencoba melupakannya
Saat kalah terakhir kali
Baginya mungkin lebih baik pergi
Mencari tempat berteduh yang lebih rapi

Di mana napas dihargai
Di mana berdiri menjadi sama tinggi
Di mana terlentang dalam canda riang sungguh mengasyikkan
Dengan orang-orang yang punya pengertian
Maafnya seluas lautan
Meskipun bergelimang salah
Disambut dengan senyuman, seraya berkata, "Mungkin ia khilaf. Lebih baik aku maafkan."

Detik dem detik
Diujung penantian
Saat ia sendiri
Tak banyak yang ia inginkan
Hanya berteman
Tak lebih tak kurang

Tb, 23 Pebruari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun