Katanya youtuber yang memiliki follower banyak, tentu potensi menarik perhatian mereka akan produk yang ditawarkan kian besar.
Dan terakhir, saya juga memiliki dan mengelola sebuah blog. Tidak sedikit blog yang digunakan untuk melakukan review tentang suatu produk.
Saya sering merekomendasikan produk, tentu akan menarik pembacanya untuk mencoba produk tersebut. Katanya jika blogger tersebut memiliki pembaca setia yang banyak, pemasaran produk tentu menjadi lebih mudah dan efektif.
Saya masih penasaran, pertanyaan yang saya tanyakan belum mendapat jawaban sama sekali. Maka aku tanyakan sekali lagi, "Kesalahanmu apa?"
Pertama, nasihat bapak tidak saya perhatikan. Bahkan saya abaikan sama sekali.
Aku terkejut, nasihat? Bukankah sekian banyak nasihat telah diberikan oleh sekian banyak guru.
"Nasihat apa lagi yang tersisa hingga begitu merasa bersalah?" tanyaku mendesak.
Bapak meminta saya untuk jujur di mana pun dan di tempat apapun saya bekerja. Dengan jujur kata bapak, hidup kita pasti selamat. Dan saya telah tidak jujur.
Sejak menjadi influencer dan sedemikian banyak job yang harus saya selesaikan akhirnya saya kewalahan. Sementara setiap bulan saya harus dapat penghasilan. Cara salah telah saya lakukan.
Dari satu plagiat ke plagiat lainnya menjadikan saya kecanduan. Mulanya memang hanya menterjemahkan dari bahasa asing, kemudian saya sesuaikan dengan permintaan perusahaan. Lucunya karya saya malah dianggap terbaik.
Maka semakin hari saya semakin lupa caranya menciptakan karya asli saya sendiri.