"Oh pantes."
Saya sih tak puas, tapi apa mau dikata. Bikin capek aja protes-protes.
Nah tak berapa lama setelah itu mobil kami dipepet oleh mobil sangat besar. Roda 16 muatan penuh.
"Mobil yang begini memangnya tidak dilarang ya melintas. Di luar kapasitas ini?" kata saya.
"Kan sebagiannya ada juga yang miliki Bapak. Jelas tidak akan dilarang. Asal lewatnya malam hari." katanya.
"Kok kamu tau banyak sih tentang Bapak?"
"He he he, saya kan salah satu staf khusus Bapak."
Bongko aku! Teriak saya dalam hati. Pantes serba tau segala tetek-bengek tentang pak gubernur.
Sekalian aja sudah kadung basah, "Berarti ilegal dong usahanya?"
"Lah yang kita sedang duduki ini juga ilegal, Bang. Nikmat saja tuh. Malah memudahkan. Coba naik taksi resmi. Tidak akan seenak ini. Harus nunggu esok pagi. Harus ke terminal, harus antri dan lain-lain," pungkasnya.
Cilaka dua belas kalau begitu, saya kena semprot, sopir juga kena, ia apalagi. Semua mandi malu lah jadinya. Wkwkwkwkw...