Katanya kandungan minyak atsiri herbal ini mampu meredakan nyeri dan masalah keputihan. Cukup dengan menjadikan daun beluntas sebagai lalapan ataupun minum air rebusannya. Jika rutin dikonsumsi mampu mengatasi penyakit keputihan
Soal kebenaran tentang khasiat dari daun beluntas di atas tentu saja masih butuh penelitian mendalam. Setidaknya begitulah yang dipercayai saat ini.
Mengkonsumsi daun beluntas dengan cara direbus dan diambil airnya atau dimakan begitu saja pasti kurang seni dan nikmatnya.
Makanya begitu sampai di rumah, langsung aku rencanakan untuk dibuat botok daun beluntas. Kebetulan ikan brek (wader pari) kering masih setengah toples, mengeringkan sendiri. Tempe juga ada di kulsas.
Soal bumbu dapur dan daun pisang, gampang! Namanya juga di desa. Tinggal ke belakang rumah. Petik! Gratis .
Baiklah kita mulai masaknya ya?
Bahan-bahan: Ikan brek kering 500 gr, 1 potong tempe 500gr, 5 genggam daun beluntas, cuci bersih, 1/2 butir kelapa, parut, 10 cabe rawit, potong kasar, 1 batang daun prei, rajang agak halus, dan daun pisang & lidi secukupnya
Sementara bumbu halusnya, 1 sdt terasi bakar, 1 sendok teh ketumbar, 2 cm kencur, 2 siung bawang putih, 5 siung bawang merah, 5 cabe merah besar 2 lembar, daun jeruk secukupnya, dan gula garam atau penyedap seperlunya
Membuatnya sungguh sangat gampang, yaitu panaskan kukusan, potong kecil tempe atau diremas saja sampai agak hancur. Campur ikan brek kering setelah dicuci bersih tentunya, tempe dan daun beluntas, aduk.
Kemudian masukkan bumbu halus, cabe rawit, daun prei, parutan kelapa ke dalam adonan tempe. Aduk hingga tercampur rata.
Siapkan daun pisang yang telah di layukan. Isi setiap bungkus dengan 3 sendok makan adonan botok. Semat dengan lidi atau tusuk gigi bersih
Kukus kurang lebih 30 menit. Hidangkan dengan nasi panas. Tarraa!! Jadi sudah siap disantap...