Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Yang Tertatih dan Merintih Lirih

5 Februari 2021   10:06 Diperbarui: 5 Februari 2021   10:44 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DINAS PERDAGANGAN KOTA SALATIGA - Pemerintah Kota Salatiga Physical Distancing Pasar Pagi Salatiga -- DINAS PERDAGANGAN KOTA ...

Yang Tertatih dan Merintih Lirih

Pasar pagi
Embun jatuh di sela rintik gerimis
Dingin menusuk tulang sumsum
Tidak bagi mbok buruh gendong
Keringat telah mengucur
Bahkan sebelum jago kluruk bagunkan alam

Pikap hilir mudik membongkar sayuran
Lalu pergi meninggalkan para mbok rebutan
Untuk 10 ribu kantuk malam
Ia korbankan

Baca Juga Ingatan; yang Teringat....

Kali ini pasar terasa sepi
Yang hilir mudik hanya becak dengan atap dilungkun
Sambil bersenandung, "Rek ayo rek, mlaku-mlaku nang tunjungan, Ayo Rek...."

"Lapo dolan!" teriak Mbok gendong

"Melu? Hayuk, Ngko sore!" jawab Abang becak

"Awas lek ra ngajak aku!" sambil mengepalkan jari,

Separonya tertutup jarit basah oleh keringat
(Bukan oleh angkutan berat, tapi oleh lari-lari mengejar pikap)

Teriakan dan sahutan adalah basa basi
Mereka tau, kalau hari ini pendapatan sepi
Hanya butuh berhibur diri
Biar rintih tangis tak ada yang mendengari

Apa-apa mahal
Kita bisa apa
Sementara upah tak nambah-nambah
Lek, ngene terus bongko sidak e...
Hanya gumam dalam riuh
Tak seorang pun terpengaruh
Termasuk kita

TB, 5 Pebruari 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun