Selepas Isya
Begitu perbekalan dan perlengkapan lengkap, aku berangkat bersama dua ponakan. Mancing malam hari memang sangat berbahaya jika berangkat sendirian. Apalagi jika medan spot mancingnya berada di bawah pohon.
Jika di tanah lapang, tidak banyak pohon besar memang tak seberapa menakutkan. Jika pun ada ular, sudah diantisipasi dengan menggunakan sepatu bot.
Ular yang paling berbahaya aladah ular weling. Kami menyebutnya ular tangkal mas. Keunikan ular ini adalah begitu melihat cahaya, ular tersebut akan berjalan menuju sumber cahaya.
Entah apa maksudnya, yang jelas jika ada senter atau suar, kemudian berpapasan atau berdekatan dengan ular tersebut. Ular itu akan menyambar cahaya di hadapannya.
Ular Weling menjadi salah satu jenis ular yang pasif saat siang hari dan aktif pada malam hari.
Katanya, ular weling memiliki bisa yang mematikan. Berbeda dengan bisa kobra, bisa weling justru tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di sekitar luka, tetapi dapat berakibat fatal. Artinya, bisa ular weling memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Cara kerja bisa ular weling, saat bisa masuk ke tubuh mangsa, bisa itu akan membuat gejala-gejala keracunan, seperti kelopak mata yang memberat, kesulitan menelan, dan belakangan, kesulitan untuk bernafas, serta pada akhirnya kegagalan kerja jantung.
Jika mancing di malam hari, ular inilah yang paling ditakuti. Kehadirannya memang tidak bisa diduga. Ukurannya yang relatif tidak besar (jarang warga menemukan ukuran ular hingga pergelangan tangan orang dewasa).
Yang sering ditemukan warga desa paling besar seukuran pergelangan tangan. Cilakanya, ular dalam ukuran kecil, sangat gesit dan lincah. Inilah yang sangat membahayakan.
Menjelang tengah malam
Ikan lele sepertinya sungguh berpasangan dengan ular weling. Nyatanya ikan lele sangat betah berada di aliran sungai yang di atasnya rimbun. Sementara ular weling paling senang juga berada di ranting dan dahan yang menjorok ke sungai.