Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Reunian Tak Sengaja di Pangkalan Ojek Perlimaan

31 Januari 2021   00:14 Diperbarui: 31 Januari 2021   00:47 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumparan Imbas Corona, Ojek Pangkalan di Mamasa Sepi Penumpang - kumparan.com

Aku terbahak-bahak. Tak ada potongan bos, jahitannya apalagi.

"Minta duitnya 100 aja!" katanya sambil menepuk bokongku.

Aku terdiam. Heran saja! Alangkah naifnya temanku ini. Tak ada basa basi sama sekali. Baru juga ketemu sudaj main todong saja. Kaya pembajak jalanan persis tingkahnya.

Untuk mengalihkan pembicaraan, aku sodorkan bungkus rokok. Kami pun menyulut bersama.

"Iya, iya. Gampang itu. Tapi untuk apa?" tanyaku.

"Aku sudah kalah 600 hari ini. Dua ratus upah ngangkut keranjang pengantin ludes (dua ratus ribu maksudnya). Sekarang sudah ngutang 400, makanya minta 100 buat modal nebus kekalahan tadi." lanjutnya.

Oh, rupa-rupanya di tempat itu sedang terjadi tahuran dengan main catur. Temanku tak tahu kalau aku pandai main catur. Kalau cuma main-main di tempat-tempat begituan tak perlu mikir lama. Gampang mengalahkan mereka.

"Berapa biasa taruhannya?"

"Terserah kita. Ayo lah mana duitnya tadi. Biar aku membalas kekalahanku."

"Gini aja, bilang ke mereka aku yang main. Tentukan taruhannya. Asal di atas utangmu. Ditambah upah angkut keranjang tadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun