Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kalau Main Politik Sama dengan Main Catur, Mengapa Kalah Terus?

25 Januari 2021   16:48 Diperbarui: 25 Januari 2021   17:02 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Banyak yang bilang main politik persis main catur.  Sampai-sampai ada istilah percaturan politik. Bahasa indonesia memang unik. Di luar negeri ada nggak ya, sebutan percaturan politik?

Iseng nih saya minta mbah google menterjemahkan ke dalam bahasa inggris. Jawabnya bagus, "Tim kami telah diberitahu bahwa terjemahan untuk 'percaturan politik" tidak dapat ditemukan." Keren tho?

Saya sih tidak ahli masalah politik. Ada yang ahli tuh, tiap hari bahasnya politik melulu. Banyak sih viwernya, lumayan buat jajan. Tapi sudahlah, rejeki orang kan beda-beda. Gak boleh syirik jua. Biarlah kita dengan bidang kita sendiri. Jika rejeki kita gak akan dimakan burung kok.

Kalau soal main catur beneran, olahraga catur (maksudnya) walau tidak mendapat gelar master nasional atau master internasional, tapi saya yakin bila lagi serius bisa saja menang bertanding. Kalau cuma tingkat kabupaten sih kayaknya tak keder. Pernah menang juga soalnya. Tapi itu dahulu.

Oh iya, katanya semakin senior kan orang itu semakin matang. Bisa jadi sekarang saya kian ahli. Sampai-sampai di kampung saya tak ada yang berani mengajak saja main catur.

Pernah suatu ketika, kebetulan ada acara hajatan perkawinan. Biasanya warga kampung ngumpul di rumah yang punya hajat. Sambil membantu-bantu pekerjaan merapikan pelaminan, meja dan kursi untuk tamu undangan esok siang. Ada yang mengisinya dengan main catur.

Saya termasuk yang paling jarang datang pada malam hari. Biasanya dari pagi hingga sore hari saja.

Entah kenapa pada waktu itu selepas isya terpikir ingin ikut begabung ngumpul-ngumpul memeriahkan acara pada malam itu. Maka saya pun berangkat.

Sesampai di tempat itu banyak lingkaran-lingkaran terdiri dari empat orang, ada yang bahkan lebih. Main domino ternyata. Telinga dijepit hingga lengan dan leher.

Di bagian lain ada juga yang bermain catur. Kalau tidak salah ada lima papan carut sedang dimainkan. Warga menang banyak malam itu. Kejadian ini tentu saja jauh sebelum ada corona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun