Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekolah Tua Ini Saya Kira Berhantu....

20 Januari 2021   22:35 Diperbarui: 20 Januari 2021   22:52 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bobobox Cerita Sekolah Berhantu - Foto: Blog Hotel Bobobox Indonesia

Sebelum mereka beranjak memeriksa ruangan di mana kursi terbanting berbunyi. Terdengar lagi suara meja terbalik. Lebih nyaring tentunya. Mereka serentak berteriak, "Siapa!"

Katanya jika itu suara kucing pasti akan terdengar suara 'ngeong' balasan dari kucing. Tak ada tanda-tanda suara balasan. Mereka bertiga menghentikan pekerjaannya.

Pastilah bulu kuduk ketiganya berdiri. Setengah takut saja kadang bulu kuduk sudah berdiri. Apalagi jika benar-benar takut.

Merasa suasana tidak kondusif untuk melanjutkan pekerjaan mereka sepakat pulang. Tentu saja dalam kondisi yang sangat ngantuk.

Esok paginya cerita itu gempar dari mulut ke mulut guru yang ada di sekolah itu. Masing-masing mengolok-olok. Dan sebagian besar tak percaya pada cerita ke tiga orang tadi.

Waktu pun berlalu, sampai ketika saya datang dan bertugas di tempat itu belum mengerti apa-apa. Soal hantu, meskipun berani tatap saja ketakutan kadang menyelimuti. Apalagi berhadapan dengsn mahluk tak kasat mata. Mau dilawan bagaimana melawnnya. Mau dihindari bagaimana menghindarinya.

Pernah suatu malam, listrik PLN sudah ada setiap sekolah mendapatkan SSB untuk komunikasi jarak jauh ketika itu, sekitar tahun 1998.

Saking inginnya berhibur diri hanya SSB lah salah satu yang bisa dijadikan sarana komunikasi. Saya tak mengenal telepon seluler. Telepon rumah dan telepon umum pun tak pernah menggunakannya.

Saking asyiknya berbagi cerita, tiba-tiba bau bangai menyengat hadir tanpa diundang. Seperti bau mayat tertiup angin. Sebentar kemudian rasany aingin muntah. Maka microfon SSB pun saya lepaskan. Jangan-jangan ada binatang mati kemudian tertiup angin. Tapi malam-malam begini bagaimana menemukannya?

Sebentar kemudian bau menyengat hilang. Saya sedang seorang diri saat itu. Tetap di tempat di mana cerita tiga orang guru yang mendengar suara meja dan kursi terbanting beberapa tahun silam. Cerita itu saya anggap cerita dongengan mereka jasa.

Tiba-tiba dari atas plafon ada suara gemeretak. Oh ini mungkin suara tikus, saya pikir. Tapi bulu kuduk saya perlahan berdiri. Lampu ruang yang mulanya saya matikan kini saya nyalakan. Hantu tidak akan senang dengan cahaya terang, begitu pikir saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun