Pernah suatu ketika, seorang lelaki begitu sedih ketika berdiri di depan cermin. "Aduhai! Alangkah banyaknya jerawat di mukaku."
Setelah selesai keluhan panjang di depan cermin yang ia sampaikan. Jerawatnya juga tak kunjung hilang. Maka ia ditanya, "Apa yang kau harapkan jika jerawatmu hilang, wajahmu mulut seperti orang lain?'
Ia berpikir sejenak kemudian menjawab, "Aku hanya tak ingin dengan jerawat yang ada di wajahku. Orang menganggapku sebagai penjahat. Lihatlah penjahat dengan wajah penuh jerawat."
Ia tak berharap pujian atas perubahan wajahnya terlepas dari belenggu jerawat. Yang ia inginkan hanyalah penilaian orang lain.
Katanya, bercermin mampu mengubah penampilan seorang yang mulanya kurang rapi menjadi rapi, yang mulanya kotor menjadi bersih, yang mulanya tidak percaya diri menjadi percaya diri, oleh karena itu bercermin menjadi sangat penting untuk melihat diri sendiri supaya dapat melakukan perubahan menjadi lebih baik dan enak dipandang.
Kisah lain, seseorang yang menurutnya amat jelek wajahnya. Setiap kali berada di depan cermin ia selalu menggerutu. Dalam kesehariannya minder, tidak percaya diri.
Semakin kesal berada di depan cermin bukannya malah meninggalkan cermin. Yang terjadi bahkan setiap kali ia kesal dengan siapa saja, tentang apa saja yang ia lakukan adalah berdiri di depan cermin dan mengeluarkan keluhan tentang jeleknya wajahnya. Tidak normal memang.
Ada yang memperinci tentang manfaat bercermin yaitu membuat lebih percaya diri, menjaga penampilan, membuat nyaman yang melihat, menjaga dari kotoran menempel, meningkatkan performace, gaul style, dan menarik. Semua berkaitan erat dengan apa yang dilihat. Sehingga timbul penafsiran cermin mampu melihat apa yang ada di hadapannya.
Terakhir! Setelah semua tujuan dari bercermin terpakai, seberapa kita disenangi oleh orang lain karena penampilan itu? Jawabnya tentu saja relatif. Cara pandang tiap orang pasti akan berbeda.
Bukankah begitu banyak orang yang memiliki wajah cantik dan gagah serta menarik dibenci dan dijauhi orang? Lantas jika demikian apa manfaat cermin untuk diri?
Setiap orang akan memiliki jawaban dan alasan yang berbeda sesuai dengan kematangan dan wawasan berpikirnya. Kalau saya, dan kita tentu saja berbeda. Lebih baik tidak usah bercermin jika hanya pujian dan perhatian orang lain diharapkan.