Pengalaman mengharukan baru saja terjadi di penghujung tahun ini. Tepat menjelang maghrib. Ketika itu aku sedang pulang mancing naik motor. Â
Sebenarnya saat itu aku sedang ngebut. Maklum, biasanya menjelang maghrib jalan memang lengang. Apalagi kiri kanan jalan itu adalah hamparan sawah. Jalan kabupaten yang menghubungkan desa satu ke desa lainnya dalam satu kecamatan.
Panjang jalannya sekitar 4 km. Cukup dekat jika ukuran yang dipakai adalah naik motor atau mobil. Dua kali tancap gas saja sampai. Jalannya lurus. Jadi dari ujung jalan hingga berakhirnya ujung jalan kalau ada orang yang berjalan di tepi jalan terlihat.
Saat itu ada dua orang, seorang ibu dan anak laki-lakinya. Si anak hanya kalungan sarung. Tanpa baju di gandeng sama ibunya.
Sesekali si anak stop dan merobek-robek dedaunan di pinggir jalan. Sambil bercakap-capak.
Dari jauh aku lihat, sepertinya aku mengenal mereka. Tetangga satu desa. Rumahnya juga tak jauh dari rumahku.
Tapi buat apa mereka berdua ada di jalan itu. Padahal jarak rumah tinggal kami dengan jalan yang sedang ditapaki itu sekitar 7 km dari rumah. Menjelang maghrib, mendung kian tebal. Adakah sesuatu yang terjadi dengan keluarganya atau anak itu mungkin?
Sementara berpikir, motorku telah melaju sangat jauh. Tiba-tiba aku tersadar, mengapa tidak aku ampiri dan bertanya. Jangan-jangan mereka butuh bantuanku.
Maka aku pun balik arah, setibanya di sana aku menghampiri mereka.
"Ada apa? Ini sudah hampir gelap. Mau pulang ya?" tanyaku.
"Iya. Dia nggak mau naik kendaraan. Tadi sama ayahnya. Mau ikut mancing. Tak mau diajak pulang." Jawabnya.