Mohon tunggu...
Bledhek
Bledhek Mohon Tunggu... Operator - ____________

Pengkhayal LEPAS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Pemerintah!

22 Desember 2020   05:37 Diperbarui: 22 Desember 2020   05:42 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga kata "larangan" pun dianggap terlalu arogan dan memaksa. Maka kemudian kata "dilarang" diperhalus menjadi kalimat yang tidak bersifat negatif. Tidak ada kata "dilarang, jangan, tidak boleh dan seterusnya."

Dengan begitu untuk melarang merokok digunakan kalimat, "terima kasih atas kerjasamanya" kemudian ada gambar rokok yang diberi tanda garis miring. Ada juga kalimat, "bersih pangkal sehat" kemudian ada gambar bak sampah dan tangan memasukan sesuatu ke dalam bak sampah.

Namun, ada yang menurut saya lucu. Peringatan pemerintah juga. Di persimpangan jalan desa kami. Simpang tiga tepatnya. Ada papan besar, mirip baleho bertuliskan "Dilarang membakar hutan". Jika peringatan itu dipasang sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu pasti sangat cocok. Saat itu hutan di pinggiran desa masih luas. Nah, kalau sekarang hampir tidak ada hutan lagi. Apa yang mau dibakar?

Yang paling banyak peringatan pemerintah yang kini tersebar di mana-mana adalah 3 point, gunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Apakah masih diperhatikan oleh warga? Sepertinya tidak tuh. Nyatanya, korona masih belum musnah juga. Dan lucunya penyebarnya mereka yang terpelajar dan orang berada.

Jelas-jelas di desa itu sudah zona hijau. Tiba-tiba saja ada orang yang tertular korona. Dari mana coba? Selidik punya selidik, penularnya ternyata mereka yang bepergian ke daerah dan kota lain. Artinya pada saat bepergian 3 point peringatan pemerintah itu tidak diperhatikan.

Terakhir! Ini tentang peringatan yang berkaitan dengan perayaan. Kalau di awal tulisan ini semua PNS akan menyambut gembira karena setiap peringatan identik dengan liburan.

Nyatanya tidak semua PNS suka. Ada saja yang tidak suka ternyata. Siapa mereka? Silakan raba-raba sendiri saja. Jangan minta saya untuk meraba. Apalagi kalau yang diraba istri orang. Bahaya! Ntar saya masuk penjara. Memangnya enak berada dalam sel? Ogah akh....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun