Kondisi riil juga memberikan kenyataan bahwa begitu banyak rumah mewah yang kemudian terbengkalai ketika si tuan rumah (ayah dan ibu) telah meninggal. Jika kondisi anak keturunannya mapan dan menetap karena alasan pekerjaan di kota lain. Selanjutnya mereka juga akan memiliki rumah dan tempat tinggal lain. Demikianlah yang tampak.
Jadi bagaimana sebenarnya sweet home dalam prespektif yang benar?
Tiap orang pasti memiliki prespektif yang beda dalam memandang apa dan bagaimana menikmati tempat tinggal.
Bagi saya, rumah tinggal adalah tempat beristirahat dan berbahagia menikmati hubungan sebuah keluarga. Bagaimana pun kondisi rumah tinggalnya. Yang penting hidup dalam satu atap saling berbagi kasih dan saling menjaga, memberikan pengertian sepenuhnya kepada seluruh penghuni rumah.
Bagaimana dengan anda? Ingin seperti yang ada dalam drakor itu? Kehidupan keluarga yang penuh intrik, atau slow saja berbagi cinta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H