ASEAN mayoritas beranggotakan negara-negara berkembang, dimana memiliki kesamaan yaitu adanya pedagang-pedagang kaki lima. Mayoritas pedagang kaki lima hanya menerima pembayaran secara tunai dan tidak menggunakan uang digital. Untuk itu, untuk kasus turis di negara ASEAN tetap saja memerlukan uang tunai negara tujuan karena belum meratanya sistem pembayaran digital untuk jual-beli.
Meskipun terdapat kekurangan, sistem pembayaran dengan QR Code ini sebenarnya sebuah solusi baik untuk konektivitas pembayaran negara-negara di ASEAN. Banyak keuntungan juga yang bisa kita dapatkan dengan sistem pembayaran QR Code ini, antara lain tidak perlu membawa mata uang asing terlalu banyak, menghindari peredaran uang palsu, serta tidak perlu membuat akun bank untuk mendapat kartu berlabel Mastercard atau VISA untuk bertransaksi diluar negeri. Jadi seberapa efektif kah sistem pembayaran dengan QR Code, silahkan kompasianer yang menilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H