Mohon tunggu...
Arif Nasiruddin
Arif Nasiruddin Mohon Tunggu... Administrasi - Buruh ketik kantor pemerintah

Penglaju Bantul-Jogja PP, penggiat pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Foto Gadis Tersenyum di Belakang Bus

20 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 21 Februari 2024   16:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal viral tingkat kecamatan, aku kira tak kurang viralnya aku. kalau orang tanya di ujung jalam masuk kabupaten, "Dimana rumah mbak Neni?" pasti semua tahu dan memberikan instruksi tepat ke halaman rumahku. Siapa di kabupaten ini yang tidak kenal Mbak Neni, anak pak Brojo mantan Anggota DPRD, orang kaya yang punya bisnis Angkutan. 

Siapa yang tak tahu wajah cantik Jeng Neni yang dipasang indah di belakang tiap bus pak Broto yang berjumlah dua puluh tiga. "Senyummu Tak Semanis Jeng Neni" atau yang di tulis  besar-besar, "Senyummu Membawa berkah dengan gambar Senyum Jeng Neni".  Bus Pak Broto yang mondar mandir antar kota selalu membawa senyum manis Jeng Neni.

Kembali pada ujaran Mak Ijah, "Apa kurang viralnya aku?" "Jeng Neni", disebut salah satu anak kabupaten yang paling berprestasi, juara lomba atletik tingkat SMA, juara baca puisi dan juara-juara yang lain. Tapi hidup tak semudah ujaran Mak Ijah. Jening Neni Viral, tapi tak punya pacar.

-----------------------------------

Masih beruntung aku masih tergolong waras, masih membedakan yang nyata dan yang maya. Walaupun berat menjaga kewarasan. Candaan supir dan kernet karyawan bapak kadang juga membuat aku tambah snewen, "Nyari yang kayak apa to Jeng... nanti kalau terlalu pilih-pilih malah dapat yang jelek lho.." kata Jono, kernet bis nomor 13 yang kepalanya mirip kobis. "wong edan..!!"

Dikiranya mudah melupakan, aku baca buku-buku psikologi, buku motivasi untuk mau membuka diri. Simbok malah mengajakku ke psikolog, ke konseling, dibilangnya harus di terapi dengan kesimpulan saran untuk move-on. Dunia memang penuh dengan orang-orang yang snewen, dikiranya mudah untuk melupakan. "Mengubah hati tak semudah ujaran Mak Ijah"

Mungkin salahku juga, sepuluh tahun yang lalu, hatiku terlanjur tertambat pada mas Bagus, mungkin  pintunya sudah terlanjur tertutup oleh Mas Bagus, Hati yang mudah itu cintanya telah di ambil hanya untuk Mas Bagus. Mas Bagus yang sudah pergi entah kemana.  Alhasil, deretan anak-anak teman bapak yang antri melamar, pun kalah sama ingatanku pada pesona mas Bagus. Mas Bagus yang sudah pergi itu. Bapak yang jadi snewen, harus berkali-kali minta maaf karena lamaran untuk anak-anak laki-laki temannya di tolak.

Nah, Dunia jadi semakin lengkap penuh orang-orang yang snewen. Bukan karena aku yang tak juga mau menerima cinta yang lain, tapi karena  engkau Mas Bagus. Engkau yang menghilang entah kemana, padahal aku terlanjur cinta.

Seperti juga malam-malam sebelumnya kuhabiskan secangkir kopi panas sambil memandang malam dari jendela. Mataku mencari-cari, siapa tahu Mas Bagus datang. Dari balik jendela terdengar sayup aroma dangdut :

"Dimana kini masa laluku

Apakah engkau mendengar laguku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun