Mohon tunggu...
Arif Muhammad
Arif Muhammad Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulislah untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Cerita Setan Dibelenggu dan Pertanyaan Anak-anak

30 Mei 2018   23:37 Diperbarui: 31 Mei 2018   05:07 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit Image : Islamedia.com

Mungkin hampir semua anak-anak khususnya di Indonesia yang beragama muslim, pasti tahu mengenai cerita bahwa semua setan dibelenggun di bulan Ramadhan. Ada sedikit cerita, tanya jawab antara seorang ustad dengan anak-anak didiknya.

Kala itu sang ustad, sambil menunggu waktu berbuka, menjelaskan dan menceritakan bahwa semua setan yang ada di dunia ini, di bulan Ramadhan dibelenggu, dan tidak bisa mengganggu manusia.   

"Mengapa setan dibelenggu hanya di bulan Ramadhan. Mengapa di bulan-bulan lain tidak?" tanya seorang anak kepada ustad tiba-tiba.

Sang ustad tersenyum dan mencoba menjelaskan dengan ramah kepada muridnya tersebut.

"Mengapa hanya Ramadhan setan dibelenggu? Kan semisal di bulan-bulan lain juga di belenggu, jadi tidak ada setan  lagi yang menggoda dan menakut-nakuti. Nanti gederuwo juga tidak ada lagi" timpal anak yang lain

Jawab sang ustad, "Ramadhan adalah bulan yang suci dan benar-benar diistimewakan oleh Allah. Ramadhan adalah bulan di mana setan tidak boleh ke mana-mana. Di rantai kaki, tangan dan lehernya agar tidak mengganggu orang-orang yang sedang berpuasa. Karena memang begitu ketentuan yang Allah tetapkan"

"Nah, selama sebulan kita bisa beribadah dengan khusyuk, dan lebih rajin daripada di hari-hari yang lain. Karena memang tidak ada setan yang menggoda." lanjutnya.

"Lalu,  ketika dibelenggu apa kegiatan setan setiap harinya? Apakah tidak bosan kalau hanya dirantai saja?" anak tersebut kembali bertanya.

Pak ustad sedikit mengerinyitkan dahi. Tiada sangka seorang anak bertanya demikian.

Tetap dengan wajah yang ramah, sang ustad kembali bercerita.

"Jadi setan itu tidak seperti kita manusia. Setan itu dibuat dari api. Sedangkan kita manusia dibuat dari tanah. Nah, ketika di belenggu, setan itu tidak bisa berbuat apa-apa. Kan semua tubuhnya dirantai kencang dan tidak bisa berbuat apapun dan pergi ke manapun. Jadi yaa memang bakal bosen." jawab sang ustad

"Kasian Pak setannya. Sebulan penuh dipenjara. Apa dia juga dikasih makan?" timpa si anak tiba-tiba.

Sang ustad tertawa, melihat anak didiknya begitu antusias dan bertanya. Bahkan pertanyaan yang diluar perkiraannya.

"Sekali lagi, setan itu berbeda dengan kita manusia. Setan tidak butuh makan minum seperti kita. Kalau kita dirantai dan dipenjara, dan tidak makan maka kita akan kelaparan dan bisa mati. Tapi setan tidak begitu. Dia tidak akan mati, hingga nanti di hari akhir. Setan baru akan mati ketika kiamat. Jadi walau dibelenggu selama sebulan, tidak makan, setan tetap akan baik-baik saja."

"Dan kita tak boleh kasihan sama setan. Karena Allah sudah mentakdirkan mereka menjadi musuh orang-orang beriman. Tugas setan adalah mengganggu dan menjauhkan kita dari Allah." kata sang ustad.  

"Pak itu, berarti ketika mulai masuk bulan Ramadhan, setan-setannya ditangkap dan dibelenggu. Kira-kira ada yang ngumpet tidak ya Pak? Atau ada yang kabur jauh biar tidak ditangkap." tanya anak itu lagi.  

Sang ustad hanya tersenyum. Jawabnya simpel. "Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di dunia ini, dan menguasai seluruh mahkluk ciptaannya. Jadi tidak bakal ada setan yang kabur ketika mulai masuk bulan Ramadhan agar tidak dibelenggu. Dengan izin Allah, semua setan, di manapun berada, akan dibelenggu, tanpa ada satu setan pun yang lepas."

"Jadi di bulan puasa tidak ada genderuwo dong Pak? Kan semua ditangkap. Lalu kalau ada orang lihat genderuwo di bulan puasa itu apa? Apakah dia bisa melepas rantainya?" Sanggahnya lagi.

Sepertinya sang ustad mulai bingung dan tidak tahu bagaimana cara menjelaskan pertanyaan dari anak tersebut. Bingung karena bila dijelaskan semua pasti si anak bingung, Tapi kalau hanya sepotong-sepotong nanti malah jadi salah pengertian.

"Jadi genderuwo, kuntilanak atau teman-teman mereka yang lain itu, itu namanya bukan setan. Mereka itu jin yang lagi pura-pura jadi makhluk menyeramkan untuk menakut-nakuti manusia, agar imannya goyah. Nah, kalau sudah goyah mudah digoda kan, untuk tidak beribadah lagi." Jawab sang ustad.

"Wah berarti, kita dikeroyok dong Pak, sama setan dan jin. Mereka kerjasama buat jahat sama kita. Kok mereka tega banget pak sama kita manusia?" Tanya anak itu lagi

"Itu kalau diceritain dari awal dulu penciptaan manusia pertama, yaitu Nabi Adam. Kenapa dulu sampai Nabi Adam diusir oleh Allah buat turun ke bumi. Karena tergoda oleh tipu daya setan. Panjang kalau diceritakan. Nanti tidak jadi buka puasa, mau? "

"Tiidaaakkk maaauuu" jawab anak-anak kompak.

"Pak, kalau semua setan masih dibelenggu, kok masih ada orang-orang yang tidak berpuasa dan tidak sholat di bulan Ramadhan? Mereka begitu digodain sama siapa?" Kan setannya ga ada? Tanya anak yang lain.

"Digodain sama siapa yaa kira-kira" sang ustad berbalik bertanya.

"Jadi, memang setan itu dibelenggu dan tidak bisa menggangu manusia. Walau demikian, tidak bisa menjamin manusia bisa terbebas dari dosa dan kesalahan di bulan Ramadhan, karena nafsu di dalam diri tidak dibelenggu. Jadi bukan karena ada setan yang lepas dari penjara terus gangguin, atau apa. Itu memang karena dorongan nafsu dari manusia itu sendiri. Jadi orang yang tidak bisa menahan nafsunya itu temannya setan." Jelas sang ustad.

"Wah berarti nanti manusia makin dikeroyok dong pak? Kan kasihan, nanti kalah dikeroyok rame-rame sama setan, jin dan sesama manusia. Kita kabur saja pak, ke mana gitu" Sahut si anak.

Sang ustad hanya diam sambil tersenyum getir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun