Mohon tunggu...
arif luqman
arif luqman Mohon Tunggu... Mahasiswa - XII MIPA 2 SMAN 1 Padalarang

Ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Husnul khatimah

1 Maret 2022   14:50 Diperbarui: 1 Maret 2022   14:51 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NOVEL

Judul : Husnul khatimah

Karya : Arif Luqman

Kelas : 12 MIPA 2

Sekolah : SMA NEGERI 1 PADALARANG

Tanggal membuat : Jum'at,25 Februari 2022

Isi buku novel :

1.Perkenalan sang tokoh

2.Awal perjalanan Ridwan

3.Pergaulan yang tidak diinginkan

4.Istiqomah dalam kebaikan

1.Perkenalan sang tokoh

 Kisah ini menceritakan tentang seseorang yang bersikap tidak baik untuk ditiru oleh semua orang yang berada di planet bumi ini tetapi karena takdir Allah SWT seseorang tersebut berubah menjadi orang yang baik dan Sholeh, awal mulanya karena sebuah pergaulan yang pada awalnya seseorang tersebut tidak mengetahui nya bahwasanya pergaulan itu tidak baik untuk ditiru, tetapi karena seseorang tersebut tidak kuat imannya maka dia terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik, semua orang tua Ingin anaknya menjadi orang yang baik (Sholeh) dan mematuhi perintah orang tua nya,sekali ada tokoh dari dunia internasional yang melibatkan diri untuk berbuat baik (Sholeh) bahkan di zaman sekarang atau zaman modern ini sangat banyak orang yang kurang melakukan perbuatan-perbuatan baik (Sholeh), dahulu masih banyak orang yang melakukan perbuatan-perbuatan baik (Sholeh) dikarenakan dahulu belum pernah ada teknologi yang mana teknologi bisa membuat hal-hal yang negatif dan juga didikan dahulu lebih keras ketimbang zaman sekarang, dahulu masih susah dalam segi ekonomi,segi pendidikan,segi transportasi dan lain sebagainya tetapi kalau dibandingkan dengan sekarang semua yang sulit bisa menjadi lebih mudah.

 Ridwan malikul mu'min Zein merupakan Seseorang anak kecil yang lahir di keluarga yang sederhana dan dibesarkan oleh orang tua yang sederhana atau biasa biasa saja, Ridwan masih berusia lima tahun,dia sering di sebut Ridwan.Ridwan sejak kecil dia suka melakukan perbuatan-perbuatan yang ia lihat contohnya seperti seseorang sedang jajan dan ia melihat nya lalu dia pun ingin,lalu seseorang sedang bermain dan ia melihat nya maka ia pun ingin bermain seperti mereka.

Sore hari di taman dekat lapangan ada seseorang yang sedang membeli sesuatu

"ingin beli apa dek?"kata si Abang tukang penjual minuman

"Bang,beli minuman rasa mangga satu"kata seseorang yang sedang jajan

Ketika kejadian itu Ridwan melihat kejadian tersebut dan langsung ingin membeli minuman yang dibeli orang lain dan meminta kepada mamah nya untuk dibelikan apa yang dia inginkan

"Mah beli minuman,beli minuman"kata si anak kecil yang masih berusia lima tahun tersebut

"Minuman?"Kata mamah Ridwan

"Iya mah"kata Ridwan

"mau minuman rasa apa sayangku yang mungil dan juga manis"kata mamah Ridwan

"rasa yang ini mah"kata Ridwan sembari menunjuk ke minuman rasa mangga

"Oh,rasa mangga"kata mamah Ridwan

"Iya mah aku mau itu"kata Ridwan

"Baiklah anak ku yang pintar dan juga manis"kata mamah Ridwan

Ketika itu mamah Ridwan langsung mendatangi si Abang tukang penjual minuman tersebut

"bang,beli minumannya satu ya bang"kata mamah Ridwan

"mau rasa apa ya Bu?"kata si Abang tukang penjual minuman

"rasa mangga bang satu"kata mamah Ridwan

"Baiklah mau di bungkus apa di minum disini"kata si Abang tukang penjual minuman

"dibungkus aja bang soalnya udah mau sore"kata mamah Ridwan

"okeoke, tunggu sebentar ya"kata si Abang tukang penjual minuman

Sambil menunggu pesanan yang sedang dibuat oleh si Abang tukang penjual minuman, Ridwan melihat banyak orang yang sedang bermain bola di lapangan deket taman.

"Mah...mah...pengen ke sana"kata Ridwan sambil menunjuk ke arah lapangan deket taman

"mau ngapain nak ini sudah sore mamah belum bersih bersih rumah bentar lagi papah pulang"

"tapi mah... Ridwan pengen main bola di lapangan sana, soalnya banyak orang di sana"kata Ridwan

"kamu harus pulang ini sudah waktunya untuk pulang dan harus mandi"kata mamah Ridwan

"Tapi mah... Ridwan pengen main bola dulu sebentar"kata Ridwan sambil merengek

"Gak..kamu harus pulang sekarang juga nanti papah nanyain kamu"kata mamah Ridwan

Ridwan tetap ingin bermain bola di lapangan tetapi orang tuanya tidak memberikan izin kepada anaknya dan Ridwan pun menangis.

Setelah itu si Abang tukang penjual minuman sudah selesai membuat minuman yang dipesankan

"Ini minuman nya Bu"kata si Abang tukang penjual minuman

"oh,iya jadi berapa bang"kata mamah Ridwan

"lima ribu rupiah saja Bu"kata si Abang tukang penjual minuman

"Ini bang uang nya"kata mamah Ridwan

"ada uang kecil gak Bu, soalnya saya tidak punya uang kembalian"kata si Abang tukang penjual minuman

"Gak ada bang,biarin kembalian nya buat Abang saja"kata mamah Ridwan

"terima kasih banyak Bu.."kata si Abang tukang penjual minuman

"sama-sama bang"kata mamah Ridwan

Setelah itu mamah Ridwan dan Ridwan pergi untuk kembali pulang ke rumahnya tetapi keinginan Ridwan yaitu ingin bermain bola di lapangan tidak di penuhi oleh mamah nya dan Ridwan pun menangis disepanjang jalan.Sampai di rumah ketika ingin memubukakan pintu oleh Mamahnya,terlihat kendaraan yang ditunggangi oleh papahnya di depan halaman rumah

"Assalamualaikum"kata mamah Ridwan sambil membukakan pintu rumah

"WaAlaikumsalam, dari mana saja Mah liat jam,ini sudah jam berapa dan kenapa Ridwan menangis"kata papah Ridwan dengan suara yang tinggi

"mohon maaf Pah, tadi mamah dan Ridwan dari taman dekat lapangan"kata mamah Ridwan

"Kenapa lama..?kata papah Ridwan

"karena tadi di taman ada penjual minuman dan Ridwan pun ingin membeli minuman dan sesudah itu Ridwan melihat banyak orang yang bermain di lapangan Ridwan ingin bermain tetapi kata mamah Jangan karena waktunya sudah sore"kata mamah Ridwan

"Benar kamu ingin bermain di lapangan wahai anakku"kata papah Ridwan

"iya.. Pah"kata Ridwan sambil menangis

"Sudah lah jangan menangis, nanti papah akan bermain dengan Ridwan di lapangan yah"

"Iya..Pah,tapi kapan?"kata Ridwan

"Nanti yah.. kalau papah libur kerjanya"kata papah Ridwan

"Baik Pah tapi papah harus janji"kata Ridwan

"iya papah janji"kata papah Ridwan

2.Awal Perjalanan Ridwan

Setelah setahun lebih Ridwan menginjak usia enam tahun lebih lima bulan dan Ridwan mulai sekolah di sekolah dasar negeri Sudimampir, ketika dikelas ia melihat banyak sekali orang yang seumuran nya dan dia tidak tahu bahwa yang dilihat akan menjadi sahabat nya.

"Hai.. boleh kenalan?"kata Riska kepada Ridwan

"boleh,namaku Ridwan malikul mu'min Zein panggil saja aku Ridwan"kata Ridwan kepada Riska

"namamu bagus sekali,panjang lagi"kata Riska

"Terima kasih, kalau namamu siapa?"kata Ridwan

"kenalkan namaku Riska nur Azzahra"kata Riska

"nama yang bagus!"kata Ridwan

"terimakasih"kata Riska

Setelah perkenalan dengan Riska,Ridwan pun didatangi oleh dua orang laki-laki yang mana dua orang laki-laki tersebut ingin berkenalan juga dengan Ridwan

"Hai... kenalan boleh?kata Indra

"iya kenalan donk!"kata temen Indra yaitu Arjuna

"Boleh"kata Ridwan

"kenalkan nama saya Indra Muchlis Hadi biasa dipanggil Indra,dan kenalin ini temen saya Arjuna kirana"kata Indra

"Salam kenal"kata Ridwan

Setelah beberapa lama mereka semua bersahabat saling kenal dan mereka sudah akrab saling bercanda tawa sampai akhirnya mereka tumbuh dewasa dan ketika dewasa mereka semua mempunyai kenangan indah maupun kenangan yang menyedihkan

3.Pergaulan Yang Tidak Diinginkan

 Setelah mereka bersahabat saling berbagi canda dan tawa dan merekapun semua mengetahui sifat-sifat asli sahabat mereka tanpa di sadari Ridwan diajak ke jalan yang sesat atau jalan yang tidak benar oleh sahabatnya sendiri terkecuali Riska nur Azzahra si manusia tulus dalam kebaikan seperti Malaikat yang mempunyai sayap untuk beribadah dia juga cantik seperti bidadari surga.

Ketika itu mereka belajar di universitas terbesar di Indonesia yang mana mereka semua mempunyai keinginan jurusan yang sama

"Hai.. Ridwan"kata Riska

"Hai juga"kata Ridwan

"Ngomong ngomong kamu sebelum masuk ke sini kamu di suruh pesantren?kata Riska

"iya tapi aku menolaknya"kata Ridwan

"Memang kenapa Wan?kata Riska

Sebelum menjawab pertanyaan Riska oleh Ridwan datanglah sahabat Ridwan yaitu Indra dan Arjuna yang mendengar pertanyaan Riska

"Ngapain pesantren,kurang modern coy"kata Indra

"Iya ngapain pesantren mau jadi santri? Lebih baik kuliah lah karena lebih modern lebih kekinian"kata Arjuna

"apa sih kalian berdua, baru datang sudah bikin konflik aja"kata Riska

"sebelumnya aku itu di paksa oleh Mamah ku untuk pesantren,sebab mamah ku ingin aku menjadi orang yang ahli ilmu dalam agama, tetapi aku juga mempunyai keinginan tersendiri yakni ingin bersama sama dengan teman teman ku jadi aku sekarang merasa bingung sekali"kata Ridwan sambil menunjuk raut wajah yang bingung

"Bro...hidup itu jalani saja,apa yang kau inginkan lakukan lah, walaupun orang tua mu berbeda keinginan seharusnya kau jalani yang kau inginkan bro.."kata Indra

"keinginan mu adalah hak milik mu bro.."kata Arjuna

"ih..kalian berdua ngapain sih bilang begitu, belum tentu keinginan Ridwan baik untuknya tetapi pikiran kan lah apa yang orang tua pikiran karena orang tua ingin seorang anaknya menjadi orang yang sukses dan juga Sholeh yang selalu taat kepada perintah Allah SWT dan taat kepada orang tua nya"kata Riska

"kenapa kamu jadi ceramah Riska,ini bukan di masjid loh,jangan sok jadi orang suci lah sok ngatur lagi"kata Indra kepada Riska

"bodo amat kau ngomong seperti itu,aku hanya memberikan saran untuk Ridwan agar dia gak bingung dan udah emang kewajiban seorang teman memberikan solusi yang terbaik kepada teman nya"kata Riska

"Terserah kau ris mau bilang apa"kata Indra

"Sudah lah kalian jangan bertengkar terus,itu semua sudah terlambat sekarang aku ingin menjalani hidup ku ini yang sudah berdosa karena tidak mematuhi keinginan orang tua ku"kata Ridwan

Setelah berbincang lama dan ada perdebatan yang terjadi, mereka semua pulang ke rumah nya masing-masing tetapi Ridwan pulang dengan rasa tidak menyenangkan

Setelah dikamar Ridwan mendapatkan panggilan telepon dari teman nya yakni Indra

"Halo..bro.. Apa kabar"kata Indra

"Baik baik saja bro.."kata Ridwan

"Besok nongkrong yuk di warkop dekat pasar baru,mau gak?besok kan libur jadi kita nongkrong aja biar nyantai"kata Indra

"Boleh, boleh"kata Ridwan

"Ditunggu jam 2 siang Wan,jangan lupa ya"kata Indra

"Baiklah bro"kata Ridwan

Setelah berbincang dengan indra melalui telepon, keesokan harinya Ridwan tepat janji untuk nongkrong di sebuah warkop di dekat pasar baru

"hai bro duduk sini"kata Indra

"oh iya siap"kata Ridwan

"mau pesan apa bro?"kata Indra

"Minuman apa ya.."kata Ridwan

"Bro di sini bukan hanya nyediain kopi saja bro, tapi di sini ada minuman yang bisa bikin hidup tenang"kata Indra

"Wah asli tuh?"kata Ridwan

"bener bro mau nyoba"kata Indra

"boleh, boleh"kata Ridwan

"bang beli Amer dua botol bang"kata Indra

"siap siap"kata si Abang si pemilik warkop

Ridwan tidak mengetahui apa itu Amer yang hanya dipikiran Ridwan yaitu minuman yang bisa membuat ia tenang, Ridwan sangat membutuhkan nya sebab ia mempunyai masalah dengan orang tua nya di tempat nongkrong tersebut Ridwan menghabiskan semua uang nya untuk membeli rokok dan minuman Amer.

Setelah meminum Amer sampai habis Ridwan pergi ke rumah nya untuk pulang karena Ridwan merasa kan pusing yang ada di kepalanya, sebelum Ridwan tidur untuk beristirahat,Ridwan menceritakan kejadian yang berada di tongkrongan tadi bersama Indra kepada orang tua nya

"mah tadi Ridwan nongkrong dan uang Ridwan habis"kata Ridwan dengan suara seperti orang yang pusing

"nongkrong di mana?kata mamah Ridwan

"Ya di tempat nongkrong lah Mah masa dimasjid Mah"kata Ridwan

"iya tau mamah juga tapi dimana nongkrong nya dengan siapa kamu nongkrong nya, kenapa kamu ngomong nya seperti itu kayak orang yang mabuk"kata Mamah Ridwan sambil menunjuk ekspresi wajah yang cemas

"mamah ini banyak nanya aku jadi bingung,dahlah nanti saja bicara nya Ridwan mau tidur mau istirahat dulu"kata Ridwan

"sebelum kamu tidur kamu harus jawab dulu pertanyaan Mamah, karena Mamah khawatir kami nongkrong yang gak bener"kata mamah Ridwan

"Mamah nanti sajalah dijawab nya,Ridwan pengen tidur ini sudah gak kuat lagi"kata Ridwan dengan suara yang tinggi melebihi suara ibunya

Setelah itu Ridwan masuk ke kamar nya dan dia tidak mempedulikan omongan orang tua nya bahkan Ridwan terus mengulangi perbuatan perbuatan yang tidak diinginkan oleh siapa pun yakin berjudi, minum minuman keras, bermain wanita yang bukan mahram nya, dan merokok sampai habis uang jajan yang diberikan oleh orang tua nya, semua ini karena Ridwan selalu diajak oleh teman nya yang mana teman nya ini mengajak Ridwan dalam pergaulan yang tidak benar

Seketika itu Ridwan ingin nongkrong dengan teman teman nya di tempat biasa yang sering ia nongkrong tetapi Ridwan tidak mempunyai uang

"mah..Ridwan minta uang"kata Ridwan

"buat apa Ridwan?"kata Mamah Ridwan

"biasalah mah buat nongkrong"kata Ridwan

"Nongkrong terus kamu Ridwan hampir setiap hari kamu nongkrong,mamah tidak tahu kamu nongkrong dengan siapa lagi dan hari ini mamah tidak punya uang"kata mamah Ridwan

"bohong mamah tidak punya uang"kata Ridwan

"Beneran Ridwan"kata Mamah Ridwan

"Wah..biar Ridwan yang nentuin bahwa mamah berbohong"kata Ridwan sambil mencari uang yang berada di lemari mamah nya

Dan Ridwan pun menemukan sejumlah uang yang tidak terlalu besar yang berada di lemari mamah nya

"nih..ini apa mah"kata mamah Ridwan sambil bersuara keras

"wan.. Ridwan itu uang buat beli beras untuk makan hari ini, jangan kau ambil Wan karena nanti kamu makan apa Wan"kata mamah Ridwan sambil mengucurkan air mata

"ridwan gak peduli Mah, sekarang Ridwan gak lapar dan Ridwan pengen nongkrong sekarang"kata Ridwan yang langsung membukakan pintu untuk keluar pergi nongkrong

"Astaghfirullah.. nak,kenapa kamu ini semakin dewasa semakin tidak benar Wann."kata mamah Ridwan sambil menangis dan tidak lupa mamah Ridwan berdoa kepada Allah SWT agar anaknya menjadi orang yang Sholeh dan berbakti kepada orang tua, memang kewajiban orang tua yaitu selalu mendoakan yang terbaik untuk anak anak nya

Setelah itu Ridwan melakukan perbuatan-perbuatan yang sering ia lakukan bahkan Ridwan ketika itu Ridwan ingin pulang nongkrong di tempat tongkrongan nya ada sekelompok geng pemalak uang ketika itu Ridwan pulang dari tongkrongan dalam keadaan sendirian lalu ia di hadang oleh sekelompok geng tersebut

"mau kemana?"kata ketua pereman

Ditariklah baju Ridwan yang mana Ridwan ingin pulang ke rumah tetapi tidak jadi

"Saya mau pulang bang"kata Ridwan

"Sebelum pulang kamu harus nyerahin dulu uang atau pun harta yang kamu punya kalau gak kamu pulang dalam keadaan bonyok"kata ketua pereman tersebut

"mohon maaf bang saya tidak punya apa-apa bang"kata Ridwan

"bohong kamu"kata ketua pereman

"beneran bang"kata Ridwan

"wah.. geledah dia"kata ketua pereman tersebut

Setelah digeledah Ridwan sempat melakukan perlawanan terhadap para pemalak tersebut tetapi karena Ridwan sendirian dan para pemalak lebih dari satu maka Ridwan habis babak belur oleh pereman tersebut dan semua harta yang di bawa oleh Ridwan semua nya terambil termasuk handphone

Ketika pulang ke rumah dengan keadaan yang sangat memperhatikan yakni babak belur karena dikeroyok oleh pereman Ridwan pulang ke rumah dengan merasakan sakit yang sangat parah sampai sampai harus di larikan ke rumah sakit

Mamah Ridwan yang mengetahui Ridwan di larikan ke rumah sakit merasa sangat sedih,mamah Ridwan ketika pertama kali mengetahui Ridwan dilarikan ke rumah sakit mamah Ridwan tidak sadar kan diri dan ketika sadar mamah Ridwan menangis terus menerus karena Ridwan harus di rawat sampai sembuh tidak lupa mamah Ridwan selalu berdoa kepada Allah SWT agar anaknya bisa sembuh kembali.

Lalu Riska mengetahui bahwa sahabat nya sedang dirawat di rumah sakit dan langsung pergi ke rumah sakit untuk menengok Ridwan, terkecuali Indra dan Arjuna yang tidak ingin menengok Ridwan karena takut di marahi oleh mamahnya Ridwan

"Assalamualaikum"kata Riska

"waalaikumsalam"kata Mamah Ridwan

"bagaimana kabar nya hari Ridwan"kata Riska

"alhamdulillah, membaik Riska"kata mamah Ridwan

Sudah lama mamah Ridwan mengenal teman nya Ridwan yakni Riska karena memang Ridwan sejak dahulu kenal dengan Riska,orang nya baik sekali lalu sering di bicarakan kepada mamah nya sehingga mamah nya tahu bahwa Riska adalah orang yang baik

"ngomong ngomong Ris, mamah Ridwan pengen tahu selama ini Ridwan sering nongkrong,kalau boleh tahu sering nongkrong dimana ya.. dan sama siapa ya.."kata Mamah Ridwan

"oh soal itu setahu Riska Ridwan sering di ajakin nongkrong di warkop di dekat pasar baru dan yang ngajakin nya Indra sama Arjuna mamah Ridwan,dan yang paling mengkhawatirkan Ridwan melakukan perbuatan-perbuatan yang gak bener"kata Riska

"perbuatan yang gak bener? Seperti apa Ris?"kata mamah Ridwan

"mohon maaf Ridwan ya, akan aku ceritain semua kepada ibu mu Wan, karena ini demi kebaikan mu juga dan juga agar ibumu tidak selalu merasa gelisah"kata Riska

Dijelaskan lah perbuatan perbuatan yang dilakukan oleh Ridwan selama ia nongkrong di warkop di dekat pasar baru dengan jelas nya Riska menjelaskan tentang Ridwan sampai sampai mamah Ridwan yang mendengar nya pun menangis karena selama ini Ridwan selalu menyembunyikan perbuatan yang tidak baik tersebut

4.Istiqomah dalam kebaikan

Setelah beberapa lama Ridwan kembali sembuh,lalu ia sedang berada di kampus sendirian tidak ada yang menemani,dan ia memikirkan masa lalu nya yang membuat orang tua nya sakit hati karena perbuatannya, tidak lama kemudian Riska pun mendatangi Ridwan.

"Assalamualaikum, Wan"kata Riska

"waalaikumsalam, Ris"kata Ridwan

"Apa kabar Wan, bagaimana masalah orang tua?"kata Riska

"Alhamdulillah cukup membaik, ngomong ngomong masalah dengan orang tua, jujur Ris di dalam hati ku,aku merasa berdosa sekali telah melukai hati yang selalu mengurus aku sejak kecil mendidik aku untuk berbuat baik dan selalu memberikan yang terbaik untuk ku tetapi aku melukai hati nya,tolong bantu aku Ris aku ingin taubat aku ingin menjadi seperti mu Ris jadi orang yang baik dan Sholeh, agar aku bisa membahagiakan orang tua ku dan menebus segala kesalahannya ku,aku mohon bantu aku Ris"kata Ridwan sambil memaksa Riska untuk membantu nya

"Kalau kamu minta bantuan kepada ku pasti aku akan menolong mu Wan, intinya dari semua yang kamu lakuin dari dulu lupakan lah terutama perbuatan buruk mu kepada orang tua dan teruslah bersyukur atas apa yang di berikan oleh orang tua mu,dan ingat pesan ku Allah SWT mempunyai janji bahwa Allah SWT meletakkan ridho nya kepada orang tua jadi jangan sampai kau melukai hati orang tua sebab ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua dan kamu harus terus menuruti perintah Allah SWT dan perintah orang tua mu"kata Riska

"alhamdulillah Ris aku merasa hatiku terketuk mendengar solusi dari mu, memang kamu adalah teman terbaik ku Ris dan terimakasih banyak Ris telah menyadarkan ku,dan aku insyaallah berjanji tidak akan mengulangi perbuatan perbuatan yang tidak baik lagi"

"Alhamdulillah"kata Riska

Setelah beberapa lama Ridwan mulai berubah secara total yang asalnya tidak baik menjadi lebih baik dan Ridwan selalu Istiqomah dalam perbuatan kebaikan atas izin Allah SWT Ridwan diberikan Taufik serta hidayah sehingga kembali ke jalan yang benar.

Setelah berubah menjadi lebih baik Ridwan selalu diajak pergaulan yang tidak benar oleh teman nya yakni Indra dan Arjuna sangking taatnya Ridwan kepada janjinya yakni tidak ingin mengulangi perbuatan perbuatan yang tidak baik, Ridwan selalu menolak ajakan pergaulan yang dilakukan oleh sahabat nya setelah itu Ridwan selalu mendoakan temannya yang masih belum diberikan Taufik serta hidayah oleh Allah SWT agar mereka tahu bahwa perbuatan mereka itu salah dan Ridwan ingin mereka bertaubat dengan sungguh sungguh 

Dan Ridwan mengakhiri masa hidupnya dengan Istiqomah di jalan yang benar Ridwan meninggal dunia karena memang takdir Allah SWT, melalui penyakit kanker otak yang diderita nya Ridwan pun tidak terselamatkan oleh dokter

Hikmah yang bisa kita ambil dari pada kisah tersebut bahwasanya hidup itu ada dua pilihan yaitu baik atau buruk, benar atau salah, sesat atau tidak sesat dan lain sebagainya oleh karena itu orang tua kita semuanya ingin anaknya tidak terjerumus ke dalam lembah nista atau terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik,maka jadilah orang yang taat kepada agama Allah SWT patut perintah Allah SWT dan patut kepada orang tua ingat ada suatu kisah dimana Nabi Muhammad SAW bertanya kepada malaikat Jibril As"wahai Jibril apakah ada umat ku yang masih di neraka"apa kata Jibril As"masih ada ya rasulallah, mereka adalah umat mu yang terakhir di neraka ya rasulallah"lalu Nabi Muhammad SAW meminta kepada Allah SWT agar diberikan syafaat kepada mereka umat Nabi Muhammad SAW yang terakhir di dalam neraka, tetapi Allah SWT tidak memberikan syafaat kepada mereka walaupun Nabi Muhammad SAW yang memintanya dan Rasullullah Saw bertanya kepada Allah SWT"mengapa ya Allah"kata Nabi Muhammad SAW lalu dijawab lah oleh Allah SWT"karena mereka telah melukai hati orang tua mereka sehingga orang tua mereka tidak ridho kepada mereka kalau AKU memberikan syafaat kepada mereka berarti AKU telah melanggar janji Ku yaitu ridho Allah SWT ada pada ridho orang tua, lalu nabi Muhammad SAW pergi ke surga untuk meminta kepada semua orang yang ada di surga untuk meminta maaf kepada umat Nabi Muhammad SAW yang masih berada di dalam neraka dan mereka semua ridho dan ikhlas lalu Nabi Muhammad SAW meminta kepada Allah SWT untuk memberikan syafaat kepada mereka umat Nabi Muhammad SAW yang masih di dalam neraka karena semua nya yang berada di dalam surga ridho kepada mereka yang masih di neraka maka Allah SWT memberikan syafaat kepada mereka umat Nabi Muhammad SAW yang terakhir di dalam neraka dan mereka semua selamat

Wallahualam bissawab

Sekian dari saya Mohon maaf bila ada kata yang salah atau kurang berkenan mohon dimaafkan

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun