“Lho, ndak ditarik retribusi to?” tanyaku penasaran
“Ndak Mas" tukasnya sambil tersenyum.
Ternyata benar, di destinasi wisata yang baru diresmikan 16 Mei 2016 yang lalu ini sama sekali belum dimintai retribusi. Saya baru sadar sewaktu masuk ke Bukit Panguk tadi tidak menjumpai pos TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) dan memang tidak menerima karcis apapun sebagai bukti penarikan retribusi.
Sungguh, perjalanan ke Bukit Panguk ini adalah salah satu pengalaman pagi yang berkesan. Selain mendapatkan sunrise yang manis, kami juga disuguhi beragam keseruan semesta yang begitu ramah. Apakah ini tanda kebaikan Sang Pencipta di bulan Ramadan yang penuh berkah? Kami tak tahu persisnya karena semuanya adalah rahasia Ilahiyah. Tapi yang jelas, perjalanan kali ini adalah bagian dari fenomena keblasuk yang indah.
"Lain kali kalau mau keblasuk ajak saya lagi ya Mas?", seru adik sepupu sambil melaju.
"Sip, bro. Tapi ajak juga teman-temanmu ikut #4GinAja Ramadan Mu dan menangkan beragam hadiah seru di http://www.smartfren.com/id/4ginaja”, jawabku sambil menepuk pundaknya, tanda dia harus ngebut lagi sengebut kecepatan layanan 4G LTE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H