[caption id="attachment_320270" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan salah satu kelompok seni di Kirab Seni FKY 26 (dok. pribadi)"][/caption]
Saya tak pernah berhenti mengagumi daya kreatifitas yang dimiliki Jogja. Selain menjadi daerah tujuan wisata nasional bahkan internasional, Jogja selalu diisi dengan aktivitas seni dan budaya hampir setiap waktu. Â Termasuk bulan ini, di Jogja akan digelar ajang tahunan bertajuk Festival Kesenian Yogyakarta ke-26 (FKY 26) yang berlangsung hingga 9 September 2014 mendatang.
Bukan Jogja namanya kalau sebuah festival seni dikemas tidak dengan cara kreatif. Sebagai penanda pembukaan FKY 26 yang mengusung tema Do-dolan, Â kirab seni yang diikuti 26 kontingen perwakilan kabupaten, komunitas kebudayaan, street art, dan 26 angkringan digelar Rabu 20 Agustus 2014 kemarin.
Tidak seperti kirab yang biasanya dilakukan di Jl. Malioboro, kirab seni pembukaan FKY 26 dihelat di Jl. Sudirman sampai Jl. Pangeran Mangkubumi, dengan Tugu Jogja sebagai lokasi panggung utamanya. Tugu Golong Gilig Trajumanggala yang menjadi icon Jogja pun disulap menjadi stage pertunjukan yang menawan.
Iring-iringan kirab seni diawali dengan kontingen pasukan bregodo Hamengkubuwono dan Pakualaman, dua kompi pasukan yang mengisyaratkan bahwa Jogja yang istimewa masih kental dengan unsur sejarah kerajaan Mataram.
[caption id="attachment_320261" align="aligncenter" width="640" caption="Bregodo Hamengkubuwono (dok. pribadi)"]
Seni tradisi yang menjadi warisan budaya masyarakat kemudian meramaikan arena kirab. Jathilan, ndayakan, dan topeng ireng yang merupakan perwakilan dari Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan Kota Jogja seolah menghipnotis  pengunjung dengan gerakan-gerakan adiluhung penuh makna.
[caption id="attachment_320278" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan kontingen perwakilan dari Bantul yang bercerita tentang legenda Nyi Roro Kidul (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_320265" align="aligncenter" width="640" caption="Kontingen perwakilan Kabupaten Sleman (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_320263" align="aligncenter" width="640" caption="Seni Tradisi Ndayakan dari Kulonprogo (dok. pribadi)"]
Iringan perkusi kemudian menyeruak. Kali ini perwakilan dari Kabupaten Sumenep yang melintas dengan menyuguhkan kesenian yang bercerita tentang tradisi pesta pernikahan yang kental dengan budaya Madura.
[caption id="attachment_320266" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan kontingen Kabupaten Sumenep (dok. pribadi)"]
Kirab seni FKY 26 juga memadukan corak kebudayaan modern dengan kehadiran perwakilan komunitas air shoftgun, costplay, dan Papermoon Puppet Theater. Perwakilan dari Kebun Binatang Gembira Loka Jogja juga tak ketinggalan dalam kirab ini dengan menampilkan replika komodo dan penguin yang menjadi koleksi terbaru di Gembira Loka.
[caption id="attachment_320267" align="aligncenter" width="640" caption="Aksi costplay dalam kirab seni pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]
Saya terus berdecak kagum dengan jiwa kreativitas yang dimiliki aktivis seni dan budaya Jogja. Pantas jika predikat Kota Seni atau Kota Budaya tersemat di Jogja, proses penanaman benih-benih seni ternyata sudah dilakukan sejak dini. Pendapat itu dibuktikan saat rombongan penari cilik dari perwakilan komunitas seni Gita Gilang dan Jampi Gugat melintas. Dengan gemulai mereka beratraksi menyuguhkan karya kreatif di hadapan pengunjung yang semakin memadati area Tugu Jogja.
[caption id="attachment_320272" align="aligncenter" width="640" caption="Tarian ala Gareng dari sebuah kelompok seni (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_320268" align="aligncenter" width="640" caption="Kreativitas kelompok Jampi Gugat (dok. pribadi)"]
Berikutnya 26 gerobak angkringan melintas. Angkringan yang kadang juga menjadi simbol nyaman, guyub, dan asiknya hidup di Jogja dihadirkan dalam kirab seni ini. Ke 26 angkringan ini lengkap dengan menu khasnya, sego kucing, yang dibagikan secara gratis setelah kirab seni berakhir.
Iringan kirab seni kemudian dipungkasi dengan kemunculan komunitas onthel. Koleksi sepeda antik yang dikendarai para pemiliknya lengkap dengan kostum ala tempo doeloe seolah mengingatkan bahwa Jogja juga menjadi saksi atas perjalanan perjuangan Indonesia di masa penjajahan hingga meraih kemerdekaan.
[caption id="attachment_320273" align="aligncenter" width="640" caption="26 gerobak angkringan di kirab seni pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]
[caption id="attachment_320275" align="aligncenter" width="640" caption="Kontingen komunitas sepeda onthel (dok. pribadi)"]
Akhirnya, kirab seni selesai. Area Tugu Jogja kemudian dibersihkan untuk agenda berikutnya, Jogja Video Mapping Project. Selesainya kirab seni juga menandakan Pasar Seni FKY 26 yang diselenggarakan di Plasa Pasar Ngasem Jogja sudah dibuka.  Beragam stand kreatif dan pertunjukan seni bisa dinikmati selama tiga minggu, gratis! Info lengkap tentang FKY bisa diakses melalui www.infofky.com.
[caption id="attachment_320277" align="aligncenter" width="640" caption="Wajah para artis di Kirab Seni Pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]
Terima kasih atas energi kreativitasmu Jogja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H