Mohon tunggu...
Arif L Hakim
Arif L Hakim Mohon Tunggu... Konsultan - digital media dan manusia

digital media dan manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Meriahnya Kirab Seni Pembukaan @FKY26

21 Agustus 2014   18:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:57 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_320270" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan salah satu kelompok seni di Kirab Seni FKY 26 (dok. pribadi)"][/caption]

Saya tak pernah berhenti mengagumi daya kreatifitas yang dimiliki Jogja. Selain menjadi daerah tujuan wisata nasional bahkan internasional, Jogja selalu diisi dengan aktivitas seni dan budaya hampir setiap waktu.  Termasuk bulan ini, di Jogja akan digelar ajang tahunan bertajuk Festival Kesenian Yogyakarta ke-26 (FKY 26) yang berlangsung hingga 9 September 2014 mendatang.

Bukan Jogja namanya kalau sebuah festival seni dikemas tidak dengan cara kreatif. Sebagai penanda pembukaan FKY 26 yang mengusung tema Do-dolan,  kirab seni yang diikuti 26 kontingen perwakilan kabupaten, komunitas kebudayaan, street art, dan 26 angkringan digelar Rabu 20 Agustus 2014 kemarin.

Tidak seperti kirab yang biasanya dilakukan di Jl. Malioboro, kirab seni pembukaan FKY 26 dihelat di Jl. Sudirman sampai Jl. Pangeran Mangkubumi, dengan Tugu Jogja sebagai lokasi panggung utamanya. Tugu Golong Gilig Trajumanggala yang menjadi icon Jogja pun disulap menjadi stage pertunjukan yang menawan.

Iring-iringan kirab seni diawali dengan kontingen pasukan bregodo Hamengkubuwono dan Pakualaman, dua kompi pasukan yang mengisyaratkan bahwa Jogja yang istimewa masih kental dengan unsur sejarah kerajaan Mataram.

[caption id="attachment_320261" align="aligncenter" width="640" caption="Bregodo Hamengkubuwono (dok. pribadi)"]

1408590874598883794
1408590874598883794
[/caption]

Seni tradisi yang menjadi warisan budaya masyarakat kemudian meramaikan arena kirab. Jathilan, ndayakan, dan topeng ireng yang merupakan perwakilan dari Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Sleman, dan Kota Jogja seolah menghipnotis  pengunjung dengan gerakan-gerakan adiluhung penuh makna.

[caption id="attachment_320278" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan kontingen perwakilan dari Bantul yang bercerita tentang legenda Nyi Roro Kidul (dok. pribadi)"]

1408594373762207517
1408594373762207517
[/caption]

[caption id="attachment_320265" align="aligncenter" width="640" caption="Kontingen perwakilan Kabupaten Sleman (dok. pribadi)"]

140859103012621730
140859103012621730
[/caption]

[caption id="attachment_320263" align="aligncenter" width="640" caption="Seni Tradisi Ndayakan dari Kulonprogo (dok. pribadi)"]

1408590992847048253
1408590992847048253
[/caption]

Iringan perkusi kemudian menyeruak. Kali ini perwakilan dari Kabupaten Sumenep yang melintas dengan menyuguhkan kesenian yang bercerita tentang tradisi pesta pernikahan yang kental dengan budaya Madura.

[caption id="attachment_320266" align="aligncenter" width="640" caption="Penampilan kontingen Kabupaten Sumenep (dok. pribadi)"]

14085910711034600962
14085910711034600962
[/caption]

Kirab seni FKY 26 juga memadukan corak kebudayaan modern dengan kehadiran perwakilan komunitas air shoftgun, costplay, dan Papermoon Puppet Theater. Perwakilan dari Kebun Binatang Gembira Loka Jogja juga tak ketinggalan dalam kirab ini dengan menampilkan replika komodo dan penguin yang menjadi koleksi terbaru di Gembira Loka.

[caption id="attachment_320267" align="aligncenter" width="640" caption="Aksi costplay dalam kirab seni pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]

1408591110441717681
1408591110441717681
[/caption]

Saya terus berdecak kagum dengan jiwa kreativitas yang dimiliki aktivis seni dan budaya Jogja. Pantas jika predikat Kota Seni atau Kota Budaya tersemat di Jogja, proses penanaman benih-benih seni ternyata sudah dilakukan sejak dini. Pendapat itu dibuktikan saat rombongan penari cilik dari perwakilan komunitas seni Gita Gilang dan Jampi Gugat melintas. Dengan gemulai mereka beratraksi menyuguhkan karya kreatif di hadapan pengunjung yang semakin memadati area Tugu Jogja.

[caption id="attachment_320272" align="aligncenter" width="640" caption="Tarian ala Gareng dari sebuah kelompok seni (dok. pribadi)"]

14085937761964092426
14085937761964092426
[/caption]

[caption id="attachment_320268" align="aligncenter" width="640" caption="Kreativitas kelompok Jampi Gugat (dok. pribadi)"]

14085911541119416795
14085911541119416795
[/caption]

Berikutnya 26 gerobak angkringan melintas. Angkringan yang kadang juga menjadi simbol nyaman, guyub, dan asiknya hidup di Jogja dihadirkan dalam kirab seni ini. Ke 26 angkringan ini lengkap dengan menu khasnya, sego kucing, yang dibagikan secara gratis setelah kirab seni berakhir.
Iringan kirab seni kemudian dipungkasi dengan kemunculan komunitas onthel. Koleksi sepeda antik yang dikendarai para pemiliknya lengkap dengan kostum ala tempo doeloe seolah mengingatkan bahwa Jogja juga menjadi saksi atas perjalanan perjuangan Indonesia di masa penjajahan hingga meraih kemerdekaan.

[caption id="attachment_320273" align="aligncenter" width="640" caption="26 gerobak angkringan di kirab seni pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]

1408593839276851873
1408593839276851873
[/caption]

[caption id="attachment_320275" align="aligncenter" width="640" caption="Kontingen komunitas sepeda onthel (dok. pribadi)"]

1408593947629752099
1408593947629752099
[/caption]

Akhirnya, kirab seni selesai. Area Tugu Jogja kemudian dibersihkan untuk agenda berikutnya, Jogja Video Mapping Project. Selesainya kirab seni juga menandakan Pasar Seni FKY 26 yang diselenggarakan di Plasa Pasar Ngasem Jogja sudah dibuka.  Beragam stand kreatif dan pertunjukan seni bisa dinikmati selama tiga minggu, gratis! Info lengkap tentang FKY bisa diakses melalui www.infofky.com.

[caption id="attachment_320277" align="aligncenter" width="640" caption="Wajah para artis di Kirab Seni Pembukaan FKY 26 (dok. pribadi)"]

1408593991919214719
1408593991919214719
[/caption]


Terima kasih atas energi kreativitasmu Jogja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun