Dalam satu kamar pesantren, jika ada satu santri yang akan dikunjungi keluarganya maka yang bahagia adalah seisi kamar. Bagaimana tidak, dapat dipastikan nanti akan ada acara makan bersama kue atau apapun makanan khas yang dibawakan oleh keluarga santri dari daerahnya. Terkadang juga bisa pesan apa yang mau dibawakan. Sebagaimana apa yang terjadi dalam dialog ini antara Hasyim dan Abdul (nama samaran).
Hasyim: "Dul, insya Allah bapakku mau telpon ke pengurus pondok. Kamu temani saya ke ruang pengurus ya..."
Abdul: "Yess...oke..."jawabnya penuh gembira seperti tahu bapaknya Hasyim akan berkunjung.
Setelah sampai di ruang pengurus, tidak lama kemudian Hasyim menerima telpon dari bapaknya yang bernama Rahman dari Tuban. Setelah bertanya keadaan dan lain sebagainya, diujung pembicaraan bapaknya bertanya,
"Kamu mau pesan apa mas kalau besok bapak berkunjung?"
"Saya sih seperti biasanya Pak, tapi saya mau tanya Abdul dulu dia mau pesan apa?"
"Oh ya gak apa-apa..." jawab bapaknya.
"Abdul, kamu mau pesan apa kalau bapakku besok ke sini?"
"Pesan apa ya, nasi goreng crispy saja Syim..." jawabnya, padahal sejak tadi dia sudah siapkan jawaban itu.
"Apa itu nasi goreng crispy, kok saya baru dengar. Lagian repot juga kalau dari desa bawa nasi goreng?"
"Itu loh rengginang dan krupuk puli..."
"Kok tadi bilang nasi goreng?"
 "Kan itu asalnya nasi, terus digoreng jadi crispy..."
"Ya Allah Syiiim...kenapa gak jawab langsung saja namanya. Lagian di Tuban itu namanya krecek dan krupuk gendar."
"Kok ya ada saja...santri komedi model seperti dia muncul tiap tahunnya..."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H