Itulah akibat minimnya pengorbanan para pejabat maupun politisi ini yang berdampak besar pada kalangan akar rumput yang merasakan dampaknya. Mental-mental pejabat-politisi yang lebih mementingkan diri sendiri maupun partainya membuat rakyat jelata makin menjerit. Anak-anak mereka yang melihat orang tuanya dalam kondisi sangat susah melihat ini adalah salahnya Pancasila. Mereka kemudian bergabung dengan kelompok-kelompok yang menentang Pancasila.
Maka, jika mulai saat ini para elit pejabat dan politisi tidak mampu berkorban dalam mengamalkan Pancasila terutama dalam sila ke lima yakni Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Maka satu juta kali perpu tentang pembubaran ormas dikeluarkan tidak akan bisa membunuh 'sel-sel kebencian' anak-anak muda terhadap mereka. Memang kelihatannya bubar dari segi hukum, namun lihat saja perkembangan mereka sekitar 9 sampai 17 tahun lagi apabila pejabat dan elit politik masih bermental kapitalis borjuis seperti sekarang ini.
Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H