Tidak lama kemudian mereka muncul, saya pun bertemu dengan dua orang tersebut. Bang Gapey tampak ramah tersenyum menyapa saya begitu pula Mas Santo. Pokoknya kesan pertama begitu terpana, selanjutnya entah bagaimana. Haha.
Mas Radja kemudian memberi aba-aba jika perjalanan akan segera dilakukan. Semua risers harus masuk mobil. Kami untuk sementara masih disopiri Pak Bambang menuju ke Samarinda. Ini meleset dari perkiraan saya, namun ada hikmahnya karena bisa mengambil banyak foto dalam perjalanan.
Breafing berjalan lancar dilanjutkan untuk pelapasan tim risers dari dealer tersebut oleh Head Datsun Indonesia Mbak Indriyani Hadiwajaja. Risers dilepas secara berurutan mulai pertama sampai tim kami yang kelima.
Perjalanan dari Samarinda ke Sangatta berjalan dengan lancar jaya. Saya sebagai driver bertama bagi tim 5 yang menggunakan jargon GAS (Gapey Arif Santo). Berbagai macam keindahan bumi Kalimantan masih nampak sisa-sisanya di sepanjang perjalanan.
Di tengah perjalanan, semua risers sempat berhenti  di Depot Lamongan di kawasan Bukit Menangis untuk sekedar melepas lelah, minum kopi dan buang hajat. Ketika semua dirasa cukup, perjalanan dilanjutkan ke Sangatta dan sampai di sana sekitar pukul 19.00 malam.
Banyak risers sampai tengah malam yang belum tidur untuk menulis. Namun karena akses internet yang agak sulit di malam hari, akhirnya tulisan dikirim pada pagi hari. Di luar, para kru tampak sibuk mengisi bahan bakar untuk perjalanan berikutnya.
Dari Sangatta Ke Kampung Dayak Miau Baru
Agenda selanjutnya pada hari kedua (12/1) adalah melanjutkan perjalanan ke Kampung Dayak Miau Baru. Usai sarapan, peserta langsung melakukan persiapan. Semua barang dimasukkan mobil dan peserta mengikuti pengarahan dari Mas Arsyi sebagai Road Capten (RC).
Tidak hanya itu peserta juga diajak untuk melemaskan badan dengan cara berolahraga pagi sederhana. Hal itu dilakukan agar peserta tetap sehat selama perjalanan. Apalagi perjalanan yang ditempuh lumayan jauh. Tidak lupa pula berdo’a bersama sebelum berangkat.