Mohon tunggu...
Arif Khunaifi
Arif Khunaifi Mohon Tunggu... Administrasi - santri abadi

Manusia biasa dari bumi Indonesia .:. Ingin terus belajar agar bermanfaat bagi alam semesta... .:. IG & Twitter: @arifkhunaifi .:. Facebook: Arif Khunaifi .:.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Wisata Kelas Kakap Bernama Kakaban

19 Januari 2016   06:38 Diperbarui: 19 Januari 2016   07:57 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan Kayu menuju Pulau Kakaban"][/caption]Usai membuat hati terasa nyaman di Pulau Derawan yang menawan. Para peserta Datsun Risers Expedition diberikan kejutan yang mungkin sulit untuk dilupakan. Ya. Mereka diajak wisata ke pulau kelas Kakap bernama Pulau Kakaban.

Pulau tersebut masih bagian dari wilayah dari Kepulauan Derawan. Namun pulau ini mempunyai karakteristik tersendiri dari Pulau Derawan. Bedanya pulau ini tidak dihuni oleh penduduk. Hanya beberapa orang saja yang menjaga pintu gerbang masuk pulau.

Namun untuk kenyamanan di pulau ini jangan ditanya lagi. Selain disambut dengan ucapan selamat datang, bagi Anda yang mengunjungi tempat ini akan disambut oleh berbagai macam pohon besar yang bertuliskan namanya masing-masing.

Udara yang sangat segar untuk dihirup karena banyaknya pohon. Jika diberi kesempatan seperti kami datang ke tempat ini, maka Anda harus menghirup udara yang banyak agar saat kembali ke kota yang banyak polusi, tubuh Anda masih menyimpan oksigen yang bagus. Hehe... 

Tips Tidak Lelah Menaiki Tangga

Setelah disambut dengan pohon-pohon di Pulau Kakaban dengan oksigen yang super segar. Kami menaiki jalanan bertangga kayu. Walaupun tidak begitu menanjak tajam, bagi yang tidak biasa jalan kaki atau naik gunung, mungkin agak payah atau ngoyo kata orang Jawa.

Salah satu tips ketika menaiki tangga ini, nikmatilah setiap jengkal anak tangga. Bacalah nama-nama pohon yang ditempel dengan seksama atau ambil foto. Dengan begitu Anda tidak terlalu capek sekaligus mendapatkan ilmu.

Nah, saat di puncak tangga itulah kami melihat pemandangan danau indah luar biasa yang menghijau. Ubur-ubur mulai terlihat mesra menyapa kita. Bukan hanya satu atau dua ubur-ubur, namun bisa jadi ribuan jumlahnya.

Ubur-ubur yang Menghibur

Rasa ingin segera mencebur ke danau sudah begitu membuncah. Baju renang yang belum begitu kering karena digunakan snorkling langsung kami pakai lagi. Alat-alat pengaman seperti kaca mata dan pelampung langsung juga kami pakai.

Ketika turun di air danau yang bening itulah kami disambut oleh ubur-ubur yang bersahabat sekali dan sama sekali tidak membahayakan. Inilah yang membedakan antara ubur-ubur di laut lepas dengan danau di Pulau Kakaban ini.

Hewan air yang mirip dengan puding bening ini bisa  dipegang lalu bisa juga diajak bermain di dalam air.  Dalam video yang dirilis oleh tim risers 5, bisa dilihat secara langsung bagaimana mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia.

Kami bersyukur karena tim kami selalu kompak untuk bersama-sama dalam pengambilan gambar dalam air. Mulai Derawan sampai Kakaban kami selalu berusaha menikmatinya bersama-sama. Ya, istilahnya suka dan duka kami lalui bersama trio ubur-ubur. Haha...

 

Sekitar 2 jam kami bermain dan bercanda dengan ubur-ubur. Saatnya kami harus kembali ke Tanjung Redep untuk segera merapat ke hotel. Butuh sekitar tiga jam perjalanan air untuk sampai di dermaga Tanjung Redep Berau.

Di tengah perjalanan itulah kami mendengar berita yang sedih yaitu adanya teror bom di Jakarta yang menyebabkan korban jiwa Polisi dan masyarakat sipil. Polisi yang bertugas menjaga rombongan kami juga tampak sedih dan beberapa kali keluar speed boot untuk menerima telpon.

Kami pun memanjatkan doa bersama untuk para korban dalam kejadian ini, semoga mereka mendapat tempat yang terbaik di sisi-NYA. Dan secara pribadi saya juga berdoa semoga kapan-kapan bisa kembali ke sana bersama keluarga. 

Salam Nge-GAS (Gapey Arif Satto).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun