Mohon tunggu...
Arifin Johan
Arifin Johan Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat Sosial

Seorang Pengajar dan Pengemis Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Emas Hijau dari Utara

29 Agustus 2020   12:40 Diperbarui: 29 Agustus 2020   12:37 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini adalah gambaran volumeRumput Laut yang diekspor dari Indonesia pada tahun 2014 hingga 2018 (dalam 1.000 metrik ton): Tahun 2014: 206. 45 ribu ton, 2015:211.8 ribu ton, 2016: 188.3 ribu ton, tahun 2017:192.08 ribu ton dan tahun 2018: 212.96 ribu ton (Statista, 2020)

Produksi rumput laut tidak hanya difokuskan pada prospek finansial ke arah luar negeri, tetapi perlu ada penerangan secara masif akan manfaat nutrisi rumput laut bagi warga domestik agar tumbuh kembang generasi sejalan dengan keuntungan dari finansial yang didapatkan, secara umum dapat disingkatkan dengan langka sebegai berikiut: Rasa Ingin Tahu Konsumen akan manfaat rumput laut , Konsumen percaya akan manfaat, dan peningkatan pengetahuan tentang manfaat mendalam akan rumput laut, sehingga pada akhirnya selain demand dari luar juga supply untuk domestic area. Pada kesimpulannya adalah Penerimaan akan eksistensi rumput laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun