Jika kita mengamati dengan seksama, pola komunikasi bangsa Asia baik secara lisan maupun tulisan, sebagian besar menggambarkan pola induktif tersebut.
Mari kita perhatikan ketika seseorang mengungkapkan permintaan sesuatu (secara lisan); selalu dimulai dengan alasan keperluan pertama, alasan kedua, alasan ketiga kemudian ditutup dengan permintaan (kalimat inti) paling terakhir.
Kalau kita memperhatikan struktur Surat Keputusan di bidang apapun; selalu dibuka dengan memperhatikan dst, menimbang pertama dst, menimbang kedua dst , kemudian kalimat inti .. memutuskan.
Ada beberapa film Holywood menggunakan alur induktif, secara linier mengenalkan tokoh-tokohnya (film Toy Story), dari permulaan hingga akhir. Dapat dimengerti mengapa film kartun animasi Toy Story dibuat pola induktif secara linier, karena targetnya adalah anak-anak dan segala umur.
Jika ada teman-teman yang pernah membaca Novel Detektif baik karya Sir Arthur Conan Doyle dengan tokoh rekaan Sherlock Holmes maupun karya Agatha Christie dengan tokoh rekaan Hercule Poirot; keduanya mempunyai alur cerita pola induktif.
Sedangkan penulis Rex Stout dari AS, menulis novel detektif dengan tokoh rekaan Nero Wolfe , sang penulis menyukai menulis dengan pola deduktif.
Ketika saya mengikuti persiapan tugas belajar ke Amerika Serikat (AS), guru bahasa Inggris native AS menjelaskan adanya pola induktif yang merupakan tipikal bangsa Asia.
Lebih lanjut sang guru menjelaskan, untuk graduate student yang kuliah di AS harus mampu menulis memakai pola deduktif. Kuliah di Pasca Sarjana mengambil program Master, maka kemampuan menulis laporan, menulis paper, menulis essay, wajib menjawab ujian in English dengan pola deduktif. Itulah mengapa foreign student asal Asia belajar extra keras untuk membiasakan menulis dengan pola deduktif ketika kuliah di Amrik.
Pola Deduktif.
Cara berpikir pola deduktif adalah top-down
Ketika kita menulis sebuah paragraf pola deduktif, punya ciri susunan berikut :
