Abinya juga mengabarkan bahwa sebelum comma, Bude To telah menulis surat wasiat. Semua anak-anaknya Bude To masing-masing sudah menerima copy Surat Wasiat.
Menurut Abinya, tulisan tangan Bude To tersebut hampir tidak banyak berubah sejak dari dulu, huruf miring meskipun terlihat tremor. Surat Wasiat Bude To itu ditulis setelah beberapa kali diingatkan oleh Abinya. Abinya menyemangati Bude To untuk menulis wasiat tentang apa saja yang diinginkan; wasiat itu nantinya harus dipenuhi dan dikerjakan oleh anak-anaknya di kemudian hari. Via terus membaca WA dari Abinya.
Adapun wasiat Bude To adalah sebagai :
Pertama, memberi petunjuk tentang pembagian warisan sesuai syariat Islam. Laki-laki mendapat dua bagian sedangkan perempuan satu bagian.Â
Ke dua, permintaan untuk dimakamkan disamping Pakde To.Â
Ke tiga, permintaan untuk didoakan dengan cara menggelar tahlilan.
Ke empat, nasehat agar selalu rukun sesama sodara dan saling menjaga silaturahim.
Pada kalimat terakhir, Abinya memberi pesan dan wejangan singkat.
Sepatutnya, rezeki warisan dimanfaatkan di jalan Allah. Seharusnya putra-putrinya Pakde To senantiasa mengirim doa kepada kedua orang tua di alam qubur sebagai tanda bakti dan syukur kepada Allah SWT.
Semoga pelajaran di keluarga Bude To dapat menjadi pelajaran buat kita semua untuk tidak terjebak dalam situasi yang sama. Semoga kita ditunjukkan jalan yang lurus.
Aamiin Ya Robbal Alamiin.