Mohon tunggu...
Arifin Biramasi
Arifin Biramasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Sosial, Politik, Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Siklus "Consumerisme Society" Stratifikasi Sosial Masyarakat di Era Modern

13 Agustus 2024   23:08 Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:16 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Depositphotos.

Jika perbudakan masa lalu dilakukan secara verbal (fisik, kekerasan) perbudakan masa kini dilakukan secara non verbal (halus, idiologi atau kesadaran palsu). 

Masyarakat konsumsi juga dapat ditandai dengan aktifitas konsumsi, di mana manusia tidak membeli untuk mengejar kepuasan (kebutuhan, nilai guna). Lebih jauh, mereka membeli atas dasar kegengsian, mengejar kegokilan, gaul dll (nafsu, nilai pakai). Tanpa mereka sadari, sebenarnya dengan cara itulah para kapitalis memperbudak manusia dengan cara menanamkan sebuah idiologi konsumsi atau kesadaran palsu seputar tentang konsumsi.  Disaat yang sama, Mereka malah lebih bangga untuk menghambur2kan uang mereka yang tak lain hanya untuk menuruti nafsu-nafsu mereka yang telah distimultankan.

 Dengan beginilah jurang pemisah antara si miskin dan si kaya semakin menganga. Si kaya tidak lagi menghiraukan keadaan si miskin. Mereka lebih suka menari kala si miskin menangis kesusahan.

Di dalam uraian tentang teori lapisan, senantiasa kita jumpai istilah "kelas" (social class). Seperti yang sering terjadi dengan beberapa istilah lain dalam sosiologi, maka istilah kelas juga tidak selalu mempunyai arti yang sama. Walaupun pada hakikatnya mewujudkan sistem kedudukan-kedudukan yang pokok dalam masyarakat.

Penjumlahan kelas-kelas dalam masyarakat disebut class system. Artinya, semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum. Dengan demikian, maka pengertian kelas adalah paralel dengan pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar lapisan itu faktor uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya.

Ada pula yang menggunakan istilah kelas hanya untuk lapisan yang berdasarkan atas unsur ekonomis. Sedangkan lapisan yang berdasarkan atas kehormatan dinamakan kelompok kedudukan (status group). Selanjutnya dikatakan bahwa harus diadakan pembedaan yang tegas antara kelas dan kelompok kedudukan.

Max Weber mengadakan pembedaan antara dasar ekonomis dengan dasar kedudukan sosial, akan tetapi tetap mempergunakan istilah kelas bagi semua lapisan. 

Adanya kelas yang bersifat ekonomis dibaginya lagi ke dalam sub kelas yang bergerak dalam bidang ekonomi dengan menggunakan kecakapannya. Di samping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand. Disaat yang sama, Joseph Schumpeter mengatakan bahwa terbentuknya kelas-kelas dalam masyarakat adalah karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata. Makna kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.

Pada beberapa masyarakat di dunia, terdapat kelas-kelas yang tegas sekali. Karena orang-orang dari kelas tersebut memperoleh sejumlah hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum positif masyarakat yang bersangkutan. Warga masyarakat semacam itu seringkali mempunyai kesadaran dan konsepsi yang jelas tentang seluruh susunan lapisan dalam masyarakat.

Ketika cara produksi berubah sebagai akibat dari perkembangan teknologi dan dalam pemanfaatan tenaga kerja, konflik-konflik menjadi ekstrim dan kelas baru menantang dominasi penguasa masyarakat yang ada. Kelas dominan, menurut Marx, mengontrol tidak hanya produksi material tetapi juga produksi ide.

Dengan demikian, ia menetapkan gaya budaya tertentu dan doktrin politik yang dominan, dan kontrolnya atas masyarakat dikonsolidasikan dalam jenis sistem politik tertentu. Kelas-kelas yang sedang naik daun memperoleh kekuatan dan pengaruh sebagai akibat dari perubahan cara produksi menghasilkan doktrin-doktrin dan gerakan-gerakan politik yang bertentangan dengan kelas penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun