Mohon tunggu...
Arifin Biramasi
Arifin Biramasi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Sosial, Politik, Hukum

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Impian Ibu-Bapak yang Tertunda

5 Juni 2024   10:16 Diperbarui: 5 Juni 2024   10:47 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ilustrasi: Alif.ID

"Tidak ada yang cepat membawahmu sampai kepada ke(ridha)han tuhanmu. Terkecuali, hormat dan baktimu pada kedua Orang tuamu".

Setiap manusia tentunya memiliki sesuatu yang ingin diwujudkannya, namun tidak semua orang berhasil untuk mewujudkannya, alasannya karena berbagai tantangan yang entah dari sisi materi atau apapun itu.

Ya, pagi itu aku sengaja berbicara dengan mereka (ibu Bapakku) setelah menjamu secangkir kopi hangat buatannya diatas meja makan.

Aku berbicara dan meminta restu dukungan pada mereka. 

Dengan maksud  untuk merestui kemauanku.

Ketika sebelum aku berangkat jauh meninggalkan tanah kelahiranku, lalu memilih minggat ke tanah Jawa Ada banyak pertimbangan sebenarnya. Entah pertimbangan bukan karena faktor ekonomi semata.  Melainkan ada lain hal yang sungguh telah mereka niatkan selama ini.

Disaat yang sama, setelah ku berhasil menyandang gelar sarjana. Aku berfikir bahwa, aku adalah anak lelaki terakhir dalam keluarga.  Itulah sebabnya, aku mengurungkan niatku untuk melanjutkan hijrah ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Sebenarnya, Ibu dan /Bapakku juga tentunya memiliki keinginan atau cita-cita yang dipendamnya selama ini. Karena didesak rasa penasaran, akupun memberanikan diri untuk bertanya mengenai impian  yang selama ini mereka niatkan.

Ibu Dan Bapak, apa sebenarnya cita-cita yang kalian impian selama ini ? Apakah hanya mengimpikan aku untuk dapat menyandang gelar sarjana.. ? 

Ataukah hal itu belum cukup ? Jika demikian aku memilih hijrah, untuk itu, Sampaikanlah kepadaku,"pintaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun