Mohon tunggu...
arifinilham
arifinilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

ngapa ya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim dan Penyebaran Penyakit : Menghadapi Risiko Kesehatan Global

24 Desember 2024   10:09 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:20 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim menjadi bahan perdebatan sengit karena dampaknya yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, khususnya kesehatan (Wang H. et al. 2019; Oyarzun M, et al., 2021). Laporan  Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) dirilis pada  Agustus 2021. Para penulis laporan tersebut, yang berfokus pada ilmu fisika iklim, mengatakan hubungan antara aktivitas manusia dan perubahan iklim  "jelas" dan mengatakan  suhu global telah meningkat sebesar 1,1 derajat Celsius. (2 derajat Fahrenheit).

3.Hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perubahan iklim

  • Mematikan semua peralatan elektronik, termasuk lampu, bila tidak digunakan. Penerangan dan perangkat elektronik lainnya menggunakan listrik sehingga mengeluarkan gas rumah kaca. Pasalnya, sebagian besar konsumsi listrik Indonesia berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
  • Hindari menggunakan kendaraan sendiri, terutama untuk perjalanan jarak dekat. Untuk perjalanan jarak pendek, gunakan angkutan umum, kendaraan berbahan bakar non-fosil seperti sepeda, atau jalan kaki.
  • Mengurangi limbah yang menghasilkan gas metana (CH4), yang berkontribusi terhadap pemanasan global 25 kali lebih besar dibandingkan karbon dioksida. Mengonsumsi makanan sesuai permintaan dapat mengurangi produksi metana dari sampah organik. Selain itu, sampah organik diubah menjadi kompos.

Kesimpulan

Perubahan iklim akan berdampak serius pada kesehatan manusia dan lingkungan. Ini termasuk meningkatnya suhu global, peristiwa cuaca ekstrem, peningkatan penyakit yang ditularkan melalui vektor, menurunnya kualitas air dan udara, serta berkurangnya produksi pertanian. Untuk mengatasi perubahan iklim, semua pemangku kepentingan harus melakukan bagian mereka dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hal ini dapat dicapai melalui gaya hidup  ramah lingkungan seperti mengurangi konsumsi listrik dan kendaraan  serta pengelolaan sampah organik yang tepat. Menyadari pentingnya mitigasi dampak perubahan iklim memungkinkan setiap orang berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan manusia di masa depan

Kata kunci: Perubahan iklim, Penyakit menular, Keshatan global, Dampak , Penanggulangan

Daftar Pustaka

Berry HL. 2014. Climate Change and mental health. A Scooping review. The Lancet Psyhatry. Journal Lanphl.

Dodo Gunawan. 2021. Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI. Jakarta Kementrian Kesehatan RI

Legionosuko, T., Madjid, M. A., Asmoro, N., & Samudro, E. G. 2019. Posisi dan Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim guna Mendukung Ketahanan Nasional. Jurnal Ketahanan Nasional.

Wang H, Di B, Zhang T, Lu Y, Chen C, Wang D, Li T, Zhang Z, Yang Z. 2019. Association of meteorological factors with infectious diarrhea incidence in Guangzhou, Southern China: a timeseries study (2006-2017).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun